Padang Arafah Tempat Berkumpulnya Jemaah Haji Seluruh Indonesia

Padang Arafah, Kata Arafah hingga saat ini sudah menjadi nama tempat. Namun asal-muasal dalam pemberian namanya lebih dari hanya sebuah kisah. Ada yang mengatakan bahwa, pada saat itu Adam dan Hawa AS diturunkan dari surga, keduanya berpisah tempat. Hal itu berdasarkan firman Allah SWT: “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama. sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS. Thaha: 123).


Prof Dr M Mutawalli Asy-Sya’rawi dalam Al-Hajjul Mabrur memaparkan bahwa, pada saat itu antara Adam dan Hawa diturunkan berpisah tempat. Masing-masing saling mencari teman hidupnya setelah sekian lama terpisahkan, pada akhirnya mereka dipertemukan kembali di suatu tempat yang bernama bernama di Padang Arafah atau Arafa. Kisah yang mengenai Adam dan Hawa serta perjumpaan mereka di Arafah membutuhkan penjelasan.

“Kita membayangkan keadaan Adam dan Hawa pada saat itu sebelum dipertemukan di Padang Arafah yang semula hidup saling berkasih di surga. Seluruh kebutuhan mereka tersedia secukupnya yang diperolehnya langsung dari Allah SWT. Tapi kini di dunia mereka harus menerima hidup terpisah. Masing-masing saling mencari kebutuhannya sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,” terangnya.

Mereka melihat ke depan, ke kanan, ke kiri dan ke belakang. Namun, tidak ditemukan seorang pun. Kalau mereka bertemu dengan seorang disana dengan manusia lain, tentunya mereka akan merasa senang sekali. Apalagi kalau berjumpa dengan teman hidupnya sendiri yang selama ini selalu hidup bersama dengan penuh bahagia di surga.

Mereka terus mencari teman hidupnya dan berkeliling kesana-kemari dengan penuh rasa rindu, mengenangkan masa-masa lalu yang penuh dengan keindahan. Dan pada akhirnya, suatu ketika mereka dipertemukan kembali di Padang Arafah, dan sejak saat itulah keduanya tidak pernah berpisah lagi, kecuali maut yang memisahkan.

Ada juga kisah lain yang menceritakan bahwa pada saat itu para malaikat mengingatkan Adam dan Hawa, setelah keduanya diturunkan ke bumi, yakni di Arafah. Dengan maksud agar mereka mengakui segala dosa yang telah di perbuatnya dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Oleh sebab itu, Adam dan Hawa mematuhi nasihat dari malaikat, seperti yang telah dijelaskan dalam Al-qur’anul Karim tentang doa, pengakuan dosa dan permohonan ampun mereka: “Keduanya berkata: “Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf 23).

Kemudian dikatakan bahwa keduanya itu telah mengetahui (Arafa) dosanya. Mereka juga telah mengetahui (Arafa) caranya bertaubat. Adapun riwayat lain yang menyebutkan bahwa Malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi Ibrahin AS untuk menunjukkan padang arafah kepadanya.

Keistimewaan Arafah tidaak hanya sampai disana saja, nama tempat ini juga termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 198. “Maka apabila kamu bertolak dari Arafah, berdzikirlah kepada Allah di Masy’aril haram.”

Letak Arafah itu sendiri cukup jauh dari Kota Makkah, yakni jarak tempuh 25 kilometer. Tempat ini juga merupakan padang pasir yang luas pada bagian belakangnya yang dikelilingi oleh bukit-bukit batu. Kini, Arafah sudah tampak lebih subur karena ditumbuhi dengan pepohonan.

Dahulu, Nabi Muhammad SAW melakukan wukuf layaknya yang dilakukan oleh para jemaah haji sekarang. Pada saat di Arafah Nabi pernah bersabda,”Aku wukuf disini dan Arafah seluruhnya tempat untuk melakukan wukuf.”

Arafah adalah tempat syiar suci atau masy’aril haram, akan tetapi tempat ini tidak termasuk tanah haram atau tanah suci seperti saat di Makkah. Di Arafah juga terdapat sebuah lembah yang biasa disebut dengan Lembah Uranah. Lembah tersebut menjadi batas antara Arafah dengan luar Arafah.

Rasullah SAW pernah saat sedang berkhutbah di Padang Arafah ketika sedang melaksanakan ibadah haji Wada. Diriwayatkan, Nabi berkhutbah di hadapan orang dengan jumlah banyak yang juga sedang melaksanakan ibadah haji bersama dengan beliau. Khutbah ini sangat popular sekali di kalangan muslim dan dikenal dengan nama ‘Khutbatul Wada’

Dengan begitu, banyak orang yang meyakini juga bahwa Arafah merupakan gambaran kelak di Padang Mahsyar, tempat dimana nantinya kita akan berkumpul sebagai makhluk ciptaan Allah SWT sebelum akhirnya melangkah ke surga atau neraka.

Komentar