Grand Bazaar Pusat Oleh-Oleh Khas Turki

Grand Bazaar, Salah satu obyek wisata yang masuk dalam daftar perjalanan wisata muslim bagi muslim di seluruh penjuru dunia adalah Grand Bazaar, berada di Istanbul. Dimana tempat ini merupakan tempat yang sangat menarik sekali untuk dikunjungi sehingga sayang untuk dilewatkan begitu saja. apalagi bagi pria dan wanita yang menyukai shopping atau berbelanja, Grand Bazaar ini menjadi pilihan utama. Bagi jamaah haji atau umrah sangat memungkinkan sekali agar menyempatkan diri bersama rombongan lainnya untuk mampir ke tempat ini membeli oleh-oleh khas Turki. Cikal bakal pasar seluruh dinding-dindingnya itu dihiasi dengan ornament klasik yang bermula dari sebuah pasar kayu yang dalam bahasa Turki-nya itu disebut “Eski Bedesten”. Pada tahun 865 Hijriyah/1461 Masehi, pasar kayu itu dibangun kembali oleh Sultan Muhammad al-Fatih.

Grand Bazaar Pusat Oleh-Oleh Khas Turki

Pasar ini juga terdapat lorong-lorong yang membentuk semacam labirin yang menjadi pusat kehidupan kota Istanbul. Sayang sekali, pasar kayu ini tidak lama bertahan karena dilalap oleh si jago merah, kemudian pasar ini dibangun kembali pada tahun 953-1061 Hijriyah/1546-1651 Masehi. Grand Bazaar ini juga telah mengalami kebakaran sebanyak lima kali. Selain kebakaran, gempa pun merusak sebagian arealnya pada tahun 1311 Hijriyah/1894 Masehi.

Seiring dengan berjalannya waktu, perlahan-lahan Grand Bazaar yang terletak di jantung kota ini mengalami kemajuan. Yang dimulai dari membuka toko oleh para warga sekitar pasar,  sehingga Grand Bazaar terus tumbuh semakin besar. Ide cemerlang pun terus bermunculan di kalangan para pedang untuk mengamankan kios-kios yang ada di pasar tersebut dan memfasilitasi belanja masyarakat sekitar. Pada akhirnya, Sultan Sulaiman pun membangun dan memperbaiki pasar ini pada tahun 1894 agar menjadi lebih baik lagi setelah gempa bumi besar mengguncang kota Istanbul.

Grand Bazaar ini letaknya tidak jauh dari Egyptian Bazaar. Kondisi yang sudah seperti ini memudahkan para wisatawan untuk mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan yang ada disini. Palagi saat ini sudah ada trem modern dengan trayek Eminonu-Zentyburnu. Dari Eminonu menuju ke Grand Bazaar, wisatawan hanya cukup dengan melintasi stasiun Eminonu-Sirkeci-Gulhane-Sultan, Ahmet-Cemberlitas-Beyazyt. Wisatawan dapat turun di dua stasiun terakhir. Setelah itu berjalan kaki menuju Grand Bazaar sambil menikmati berbagai pemandangan historis utama di Kota Istanbul.

Grand Bazaar ini memiliki area seluas 30.500 meter persegi, oleh sebab itu pasar ini menjadi pasar terbesar di Istanbul. Terdapat jaket, tas kulit, hiasan antik bersepuh emas serta permata, pot bunga berukir indah, serta baraneka ragam karpet. Seluruh kios yang ada di dalamnya tertata rapi. Barang-barang dagangan yang jenisnya serupa di kelompokkan dalam blok yang sama. Dengan begitu, para pengunjung dapat dengan mudahnya mencari barang yang dibutuhkannya. Sampai saat ini diperkirakan banyaknya orang yang berkunjung ke pasar ini ada sekitar setengah juta pengunjung untuk perharinya saja.

Setelah wisatawan memasuki lengkungan-legkungan kubah langit-langit, kita menapaki ubin yang berwarna merah putih yang bersih. Keindahan visual yang terdapat ditempat itu lengkap dengan berbagai macam pemandangan dari sabun dan manik rempah-rempah, kaca, gulungan kain, karpet, kuningan dan masih banyak baragng dagangan lainnya yang tertata dengan rapi. Tidak heran jika Grand Bazaar menjadi pusat perdangan antar perusahaan dan begara sehingga Grand Bazaar ini menjadi kekuatan yang di dunia perekonomian Turki untuk melakukan aktivitas impor dan ekspor.

Sebagai pasar terbesar di Istanbul, Grand Bazaar ini memiliki banyak kios yang jumlahnya ada sekitar 4.000 kios, 60 lorong dan 22 pintu gerbang. Dimana pintu tersebut dibuat oleh Nuru Osmaniye yang berada di dekat Masjid Nuru Osmaniye, merupakan hasil rancangan Kalfa dan dibangun pada tahun 1161 Hijriyah/1748 Masehi atas perintah Sultan Mahmud I.

Menjelang datangnya waktu malam, kafe pun baru mulai dibuka di pasar rempah-rempah yang berdekatan sekali dengan Grand Bazaar. Jika para sahabat wisata muslim tidak terburu-buru beranjak dari tempat ini, sebaiknya luangkan waktu untuk berjalan-jalan di kawasan tersebut yang akan memberikan kepuasan. Disana juga banyak sekali pedagang yang menjajakan beraneka ragam rempah-rempah. Di samping itu juga, dapat ditemukan banyak butik yang menjual gaun-gaun pengantin.

Seperti halnya dengan Egyptian Bazaar, Grand Bazaar juga banyak terapat souvenir yang berbentuk anting-anting, gelang, cicncin, dan lain sebagainya. Adapun alah satu souvenir yang sangat menarik bergambarkan mata. Kalau dalam bahasa Turki-nya souvenir ini bernama ‘Nazar Boncugu’. Bagi sebagian penduduk Turki, benda ini sangat dipercayai sebagai tolak bala dengan cara jalan menyerap energy buruk atau niat jahat. Jadi tidak perlu heran jika souvenir ini banyak sekali terpasang di mobil, kantor, meja, tembok dan bahkan menggantung di leher anak kecil. Mereka juga biasa memberikan Nazar Boncugu kepada tamu untuk dijadikan sebagai kenang-kenangan.

Sahabat wisata muslim seluruh negara, terutama Indonesia, jika hendak berkunjung ke Grand Bazaar sebaiknya pintar-pintar lah untuk menawar barang yang anda pilih. Terkadang, ada saja pedagang yang mematok harga pas atau dua kali lipat dari harga yang sebenarnya. Untuk itu, tidak ada salahnya menawar barang dengan harga setengah dari yang ditawarkan. Selain itu juga, perlu memastikan keaslian barang yang dijual. Meski sudah dijadikan jaminan, setidaknya pedagang tersebut telah memberikan kepastian keaslian barang yang dijual.

Ingin berwisata ke Turki? Untuk mengisi liburan sekolah, pekerjaan atau setelah tunaikan ibadah haji maupun umrah. Jangan lupa untuk berkunjung ke Grand Bazaar, Pusat Oleh-oleh Khas Turki di Istanbul. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa pasar utama Turki ini tersedia beraneka ragam souvenir yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh. Semoga perjalanan wisata Anda terasa nyaman dan menyenangkan.

Komentar