Unta, Kurma dan Masjid Nabawi di Madinah

Unta, kurma dan Masjid, Masjid Nabawi merupakan masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW setelah pembangunan Masjid Quba didirikan. Masjid Quba didirikan saat Rasulullah SAW sedang dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah. Pembangunan masjid ini sudah dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika beliau sudah tiba di Madinah. Selepas melakukan pembangunan Masjid Quba, Rasulullah SAW kembali melanjutkan perjalanannya menuju ke Yatsrib yang kini bernama Madinah. Di kota ini, Masjid Nabawi didirikan oleh Rasul SAW. Dalam pembangunan Masjid Nabawi ini ada yang unik. Pada saat akan memasuki Madinah, banyak sahabat Anshar yang menawarkan diri untuk memberikan tempat tinggal untuk Rasul SAW. Banyaknya permintaan itu, sehingga membuat Rasul SAW sulit untuk menentukan pilihannya. Bahkan, Rasul SAW mengkhawatirkan jika Rasul SAW memilih salah satu diantaranya itu akan timbul perasaan iri di antara mereka yang memberikan tawaran.


Sehingga, Rasul SAW pun memasrahkan penentuannya itu oleh unta yang menjadi tunggangannya sendiri. Di mana unta tersebut berhenti dan duduk, saat itulah Rasul SAW akan membangun tempat untuk ibadah dan rumahnya. Biarkanlah unta itu terus berjalan karena ini sudah menjadi perintah Allah. Setelah tiba di depan rumah Abu Ayyub al-Anshari, unta tersebut kemudian berhenti, lalu dipersilahkan oleh Abu Ayyub al-Anshari untuk tinggal dirumahnya saja. Unta, kurma dan masjid.

Setelah tinggal di rumah Abu Ayyub al-Anshari selama beberapa bulan, Nabi SAW mendirikan masjid di atas sebidang tanah yang sebagiannya itu adalah milik As’ad bin Zurrah yang diserahkan untuk dijadikan sebagai wakaf. Sebagiannya lagi ialah milik dua anak yatim bersaudara yakni Sahl dan Suhail bin ‘Amr. Lokasi tanah milik kedua anak yatim tersebut merupakan lahan penjemuran buah kurma. Antara unta, kurma dan masjid saling berkaitan dalam pembangunan Masjid Nabawi.

Ketika pertama kali masjid ini didirikan dengan ukuran 50 x 50 meter dengan tinggi atap sekitar 3,5 meter. Rasulullah SAW membangun masjid itu bersama-sama dengan para sahabatnya dan kaum Muslim. Beliau juga yang meletakkan batu pertama. Selanjutnya, untuk peletakkan batu kedua, ketiga, keempat dan kelima masing-masing diletakkan oleh Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.

Untuk tembok di keempat sisi masjid ini terbuat dari batu tanah, sedangkan tiang-tiang masjid dari batang kurma dan atapnya itu dari pelepah daun kurma. Kemudian bagian halaman masjid ditutup dengan menggunakan batu-batu kecil. Kiblat Masjid dibuat menghadap ke Baitul Maqdis karena pada saat itu belum turun perintah untuk menghadap kiblat ke Baitullah di Makkah.

Di bangunan Masjid Nabawi pada awal ini, terdapat tiga buah pintu yakni pintu kanan, kiri dan belakang. Panjang masjid itu 70 hasta dan lebar 60 hasta. Selama Sembilan tahun pertama, masjid tersebut tanpa ada penerangan. Pada masuknya waktu shalat Isya, pelepah daun kurma yang kering dan dibakar adalah sebagai sumber penerangan. Oleh sebab itu, dapat dikatakan masjid yang dibangun oleh Nabi SAW beserta dengan para sahabatnya dan kaum Muslim di Madinah itu sangat sederhana sekali tanpa ada hiasan, tikar dan penerangan.

Seiring dengan perkembangan jaman, dari waktu ke waktu Masjid Nabawi selalu mengalami perkembangan, kini berdiri dengan megah, dengan fasilitas lengkap yang tidak dimiliki oleh masjid-masjid lainnya. fasilitas yang ada pada Masjid Nabawi ini merupakan ciri khas dan keistimewaan Masjid Nabawi dibandingkan dengan masjid manapun.

Komentar