Kemegahan Masjid Selimiye Edirne Turki

Masjid Selimiye, Kekaisaran Turki Utsmani merupakan kerajaan yang sangat besar dan paling lama sepanjang sejarah Islam. Oleh sebab itu, kekaisaran ini lebih banyak menorah peninggalan yang gemilang. Bangunan arsitektur yang menyebar luas di Turki sebagian besar ialah peninggalan dari kekaisaran yang telah berkuasa selama tujuh abad tersebut. salahsatunya yang hingga kini masih menjadi ikon Turki ialah Masjid Selimiye. Masjid yang memang sudah dirancang dan dibangun oleh arsitek Mimar Sinan tersebut yang terletak di kota Edirne, sebelah barat kota Istanbul. masjid terbut berada di tengah kompleks sekolah, rumah sakit dan perpustakaan. Selain itu, terdapat dua madrasah atau masih sejenis dengan akademi Islam di sekitar komplek masjid yaitu madrasah khusus untuk mempelajari hadits.

Kemegahan Masjid Selimiye Edirne Turki

Dari luar saja kita sudah dapat melihat kemegahan yang dimiliki oleh Masjid Selimiye tersebut, bangunan yang dibangun pada masa keemasan Sultan Selim II. Kubah masjid yang besar dan pilar-pilarnya yang indah akan membuat takjub mata memandangnya. Untuk kubah utamanya saja memiliki diameter sepanjang 31 meter dan tinggi kubahnya yang sepanjang 42 meter. Pada kubah masjid juga memiliki penampang yang berbentuk persegi delapan, pada masing-masingnya ditopang oleh delapan pilar besar.

Jika kita terus menelusuri lebih dalam ke dalam masjid, maka akan tampak seluruh ruangan di dalam masjid yang dihiasi dengan keramik dan kaligrafi yang memiliki khas corak Kerajaan Utsmani. Banyak berbagai ornament yang merupakan hasil karya Hasan Celebi yang hampir menghiasi di setiap dinding masjid. Pada dinding mihrabnya itu diukir dengan kelereng monolitik. Dan mayoritas pada bagian dalam Masjid Selimiye dipenuhi oleh marmer putih dan ubin-ubinnya yang terdiri dari keramik yang cantik serta pada bagian kubah masjidnya itu diisi oleh ornament yang berbentuk stalaktit.

Masjid ini juga telah dinobatkan UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia tersebut yang memiliki empat menara. Pada masing-masing menara itu memiliki tiga balkon. Sementara itu, menara diantaranya memiliki tiga buah pintu tangga yang dapat menuju langsung pada ketiga balkon tersebut. Itu artinya, terdapat pada tiga jalur tangga yang berbada pada sebuah menara.

Saat akan memasuki ruang shalat utama, terdapat Mahfil muazin, yakni sebuah bangunan yang menyerupai sebuah panggung yang digunakan untuk mengumandangkan adzan. Sang arsitek, Sinan lebih memilih untuk meletakannya tepat di tengah agar tidak mengganggu kesimetrisan masjid. Kemudian, di bawah mahfil muazin terdapat air mancur dengan ukuran kecil. Sementara itu, mihrabnya terletak di sebuah ceruk yang lebih menonjol keluar yang dihiasi dengan kaligrafi.

Berdasarkan dari pengamatan para arsitek, ruang utama shalat di Masjid Selimiye memperoleh pengaruh dari masjid yang ada di daerah Mesopotamia. Selain itu, ukuran kubah pada masjid ini juga sebanding dengan gereja Hagia Sophia di Istanbul. Sinan pun pada awalnya terpacu untuk membuat masjid sebesar gereja Hagia Shopia karena ada beberapa orang yang mengatakan bahwa tidak aka nada arsitek musim yang dapat membangun masjid semegah Hagi Sophia. Namun, Sinan pun pada akhirnya membuktikan dengan melalui Masjid Selimiye.

Dalam pembangunan masjid tersebut meruapakan atas perintah dari Sultan Selim II. Sebab, menurut Sultan, masih sangat minim sekali masjid yang ada di daerah barat Turki. Sehingga, ia meminta kepada Sinan agar mendirikan masjid yang dibangun di kota Edirne. Dimana kota tersebut juga merupakan pintu masuk dakwah ke benua Eropa.

Pada setiap bulan Ramadhan, di Masjid Selimiye tidak pernah sepi oleh para pengunjung yang datang untuk menunaikan ibadah bersama (shalat berjama’ah). Pada pelataran masjid yang selalu penuh oleh jamaah yang ingin mengikuti shalat tarawih. Masjid ini juga dapat menampung banyak orang sekitar enam ribu jamaah. Sebab, masjid ini dibangun ai atas lahan dengan seluas 2.475 meter. Selainnya, terdapat ratusan jendela yang terdapat di dalam masjid. Ada sekitar 384 buah jendela yang menghiasi dinding masjid.

Masjid yang sudah berusia empat abad itu pernah direstorasi pada tahun 1954. Dan memiliki fungsi sebagai tempat ibadah untuk seluruh umat muslim dari berbagai negara hingga saat ini. Madrasah yang terdapat disana dekat dengan masjid kini berfungsi sebagai Museum Sejarah dan Kebudayaan Islam. Masjid ini juga menjadi sebuah kebanggaan umat muslim di kota Edirne, yang muslimnya juga dari berbagai penjuru dunia.

Komentar