Mustafa Kemal Ataturk Ankara Persemayaman Terakhir

Mustafa Kemal Ataturk – Negara yang cukup terkenal dengan obyek wisatanya itu adalah Turki. Disana memiliki banyak sejarah sehingga sangat terkenal dengan obyek wisata sejarah yang sangat luar biasa dan dapat melihat sekulerisme dan agama yang bercampur di kehidupan rakyat Turki. Obyek wisata di ibukota Turki yang dapat memberikan pesona salah satunya itu adalah kemegahan persemayaman terakhir bapak sekulerisme Turki, yakni Anitkabir (Mausoleum of Mustafa Kemal Ataturk) yang sangat megah dan memiliki ukuran jumbo. Ia merupakan presiden pertama, pelopor lahirnya sekulerisme sekaligus yang mengakhiri kekhalifaan Turki Utsmani di Turki. Selain bangunannya yang megah, luas dan mewah, pada persemayamannya itu mirip sekali dengan bangunan-bangunan Romawi atau Yunani di masa kejayaannya.


Mustafa Kemal Ataturk dimakamkan di Ankara saat itu meninggal pada tahun 1938 pada usia 57 tahun di Istanbul, akan tetapi baru 15 tahun kemudian jenazahnya dipindahkan ke Anitkabir. Itupun menurut info yang didapat bahwa jenzahnya itu tidak dimakamkan akan tetapi disemayamkan dalam bangunan granit yang ada pada bangunan ini. wisata halal Turki memasukan Ataturk Mausoleum (Anitkabir) menjadikan destinasi wisata di dalam paket travel haji dan umrah.

Antikabir sebagai tempat persemayaman terakhir Mustafa Kemal Ataturk, Turki,. Memiliki lapangan yang sangat luas dan di sekelilingnya itu terdapat museum yang berisikan peninggalan-peninggalan sejarah Ataturk. Sejak kecil hingga meninggalnya, Ataturk itu merupakan sebutan dari warga Turki untuk sang presiden pertama Turki, yang memiliki arti ‘Bapak Turki’. Seluruh barang-barang yang ada disana masih tersusun rapih dan beraturan secara kronologisnya. Semuanya tertata dalam ruangan ber-AC. Ada pengawal dan penjaga dengan menggunakan seragam militer menjaga ketat tempat ini dengan kedisiplinan yang sangat tinggi. Pergantian penjagaan pun menjadi objek yang menarik sebab mereka melakukan penjagaannya dengan tata cara militer yang indah. Para pengunjung sebelum keluar dari museum pasti akan menemukan toko yang menjual berbagai merchandise yang bertemakan Ataturk, seperti jam, topi, pin, buku, gantungan kunci dan masih banyak lainnya.

Bangunan Antikabir makam Mustafa Kemal Ataturk ini telah menjadi simbol Sekulerisme Turki. Pada masa itu Turki mengalami kejayaan Islam di bawah kekhalifaan Turki Utsmani, namun pada saat terakhir berubah menjadi di bawah tangan Ataturk. Tapi meski begitu, umat Islam masih bisa untuk melihat peninggalan kejayaan Islam, seperti halnya dengan keindahan kota Istanbul Turki.

Kemegahan yang dimiliki oleh tempat persemayaman Mustafa Kemal Ataturk ini dapat dirasakan pada saat akan memasuki areanya, terus masuk kedalamnya dengan lebar 262 meter, di kanan dan kirinya itu terdapat 12 pasang patung singa yang pengukirnya itu seperti zaman perunggu Hitti. Setelah melalui jalan yang berpatung singa itu, akan tiba di lapangan yang berlantaikan batu. Lapangan tersebut memiliki panjang yang dapat memuat sebanyak 15.000 berkumpul disana. Dari lapangan dapat melihat sebuah bangunan utama dimana jenazah Ataturk dibaringkan di dalam.

Pada batu makam Mustafa Kemal Ataturk tidak dapat dilihat secara langsung sebab ditutupi dengan batu kotak sarkofagus yang memiliki berat sekitar 40 ton. Batunya itu mirip sekali dengan peti mati namun ukurannya agak lebih besar. Dan didepannya itu terdapat lingkaran untuk ditempatkan karangan bunga mawar. Memang para pengunjung tidak diperbolehkan untuk melihat secara langsung. Namun, hanya diperbolehkan diluar ruangan museum yang terdapat layar datar yang menyorot batu kubur Ataturk. Jadi pengunjung hanya bisa melihat dari layar itu saja.

Jarang sekali kita temukan poster Ataturk di tempat-tempat umum, tidak serupa dengan Istanbul, di Ankara poster Ataturk yang memiliki ukuran puluhan meter persegi banyak terpampang di gedung-gedung bertingkat. Hal itulah yang membuat  bertanya-tanya, sampai pada akhirnya ditemukan jawabannya, orang Turki mengatakan bahwa saat ini nilai-nilai Islam sudah mulai tumbuh lagi secara pesat di Turki yang didukung oleh pemeritahannya, seperti halnya dengan adanya kebebasan berjilbab, mengumandangkan adzan, dan lain sebagainya. Bagi kaum sekuler itu sendiri hal ini merupakan ancaman sehingga mereka rasa perlu untuk memajang poster Ataturk dan berkumpul secara massal untuk dapat menunjukkan kekuatan mereka di Anitkabir, simbol sekulerisme Turki.

Komentar