Gua Ashabul Kahfi Terdapat Jejak 7 Pemuda Beriman

Gua Ashabul Kahfi – apabila mengikuti paket umrah plus Amman dan Masjidil Aqsa tentunya akan mengunjungi salah satu peninggalan sejarah yang amat sangat berharga. Yakni Gua Ashabul Kahfi sebagai tempat tujuh pemuda dan seekor anjing yang mendapat petunjuk dan beriman kepada Allah SWT yang tertidut lelap selama 309 tahun lamanya. Mereka melarikan diri dari kekejaman Raja Dikyanus terdapat di Q.S Al-Kahfi lalu masuk ke gua dan tetidur pulas sampai ratusan tahun. Lokasi gua tersebut terdapat di Yordania masih di perkampungan Al-Rajib atau dalam al-Qu’an yang di sebut Al-Raqim, yang memiliki jarak 1,5 kilometer dari kota Abu A’landa dekat kota Amman. Di dalam gua itu kita juga masih bisa untuk melihat sisa-sisa dari peninggalan Ashabul Kahfi, lalu membayangkan para sahabat yang tertidur pulas hingga ratusan tahun lamanya.

Gua Ashabul Kahfi Terdapat Jejak 7 Pemuda Beriman

Sebelum berkunjung ke Gua Ashabul Kahfi, alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu sejarah gua tersebut. ada banyak berbagai pendapat mengenai di mana letak Gua Ashabul Kahfi berada. Paling tidak Anda mengetahui bahwa ternyata sudah ada sebanyak 33 lokasi di dunia yang diklaim sebagai Gua Al Kahfi. Dan jumlah sedikitnya ada 104 penelitian mengenai masalah ini. namaun yang paling banyak dikaji dari berbagai situs tersebut ialah gua yang berada di kota Amman. Tepatnya itu di wilayah Abu Alanda, sebelah Timur Amman.

Menurut dari pada literatur, situs bersejarah ini sangat dikenal dengan nama Ar-Raqim. Seorang arkeolog yang bernama Dr Muhammad Wahib berkesimpulan bahwa gua yang berada di situs bersejarah Ar-Raqim ialah Gua Ashabul Kahfi bersembunyi. Bisa berkunjung kesana merupakan suatu hal yang sangat menyenangkan, banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh disana.

Perkataan Ar-Raqim juga disebut di dalam al-Qur’an dan Ahli Tafsir yang menafsirkan Ar-Raqim itu sebagai nama anjing dan ada juga yang menyatakan ia sebagai batu bersurat. Kahf Ahli Kahf merupakan lokasi sejarah yang benar-benar membutikan kebenaran kisah di dalam al-Qur’an yakni terdapat dalam Surah Al-Kahfi mulai ayat 9-26. Ayat di dalam surah tersebut menceritakan bagaimana 7 orang pemuda yang beriman kepada Allah SWT melarikan diri ke sebuah gua dan Allah menidurkan mereka selama ratusan tahun Qamariah (dalam ayat 25) sehingga mereka tidak dapat dibangunkan oleh suara apapun (dalam ayat 11).

Kisah 7 pemuda ini berawal dari saat mereka berhadapan dengan raja yang zalim pada masa itu dan mengakui bahwa mereka hanya beriman kepada Allah SWT yang menguasai langit dan bumi. 7 orang pemuda beriman ini kemudian melarikan diri dari raja zalim tersebut bersama dengan anjing mereka ke sebuah gua dan bersembunyi dan ditidurkan selama ratusan tahun.

Pada saat terbangun, ada salah seorang dari mereka yang keluar untuk membeli makanan dan mendapati zaman tersebut telah mengalami perubahan zaman dari sebelumnya yang mereka ketahui. Hal ini disadari pada saat mereka menggunakan uangnya sudah tidak berlaku lagi. Kemudian pemuda tersebut kembali ke gua sampai pada akhirnya ditemui semuanya telah meninggal dunia di dalam gua.

Ternyata untuk detail Gua Ashabul Kahfi juga dijelaskan di dalam ayat-ayat Surah Al-Kahfi yang masih dapat terlihat jelas dengan kondisi yang sekarang. Disekitar gua bentuknya itu terdapat bekas reruntuhan ini  yang sebenarnya tidak terlalu besar dan dalam. Namun, cukup tinggi di bagian dalam gua, sedangkan pintunya itu setinggi orang dewasa. Kemudian, pada bagian atas terdapat sebuah lubang dari atasnya dapat dimasuki udara dan cahaya sesuai dengan ayat 17 di atas.

Tepat di atas gua nya itu terdapat teras reruntuhan seperti bekas tempat ibadah. Tempat ibadah yang dimaksud adalah ruang ibadat penganut Nasrani. Ketika zaman kerajaan Umaiyah, rumah ibadah tersebut telah dijadikan sebagai masjid (dalam surat 21). Pada lengkungan pintu terdapat tulisan di dinding sebelah Timur yang menyatakan bahwa masjid diperbaharui pada tahun 117 Hijriyah yang merujuk kepada zaman Hisham bin Abdul Malik bin Marwan. Itu artinya membuktikan bahwa ketika zaman kerajaan Umaiyyah mereka telah memperbaharui masjid yang sebelumnya menjadi rumah ibadah umat Nasrani. Kesan yang dapat dilihat itu adalah petunjuk arah kiblat yang terdapat di atas gua, seperti halnya kepala atau bagian arah kiblat masjid pada umumnya.

Jika Allah SWT berkendak, tidak ada sesuatu yang tidak mungkin bagi Allah SWT. Maka yakinlah, bahwa jika kita menginginkan sesuatu yang baik-baik dan itu semua kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas karena Allah, janganlah mengatakan tidak mungkin atau mustahil, Allah SWT yang berkendak atas segala sesuatunya, termasuk dengan segala hal dalam hidup kita. Allah maha mengetahui apa-apa yang tidak kita ketahui. 

Komentar