Museum Kabul Museum Nasional Afghanistan

Museum Kabul -  Negara Afghanistan merupakan negara yang termasuk dalam Asia tengah dengan ibukotanya itu ialah Kabul. Afghanistan berbatasan dengan Iran, Turmenistan, Tajikistan, Uzbekistan dan Pakistan. Terdapat sungai Amu Darya yang membentuk bagian dari perbatasan utara. Terdapat sepotong sempit daratan yang disebut Vakhan atau Koridor Wakhan yang menghubungkan antara Afgahanistan dengan China. Afghanistan yang merupakan sebuah negara pegunungan. Dimana pegunungan utamanya itu adalah Hindu Kush yang terletak di timur laut. Sedangkan, utara dari pegunungan tengah adalah daratan yang subur. Gurun Registan yang berpasir terletak di barat daya. Afghanistan pada umumnya itu memiliki iklim yang kering dengan musim dingin yang sangat dingin serta musim panas yang sangat panas.

Museum Kabul Museum Nasional Afghanistan

Afghanistan selatan memiliki sedikit vegetasi, oak, pohon cedar, alder dan ash tumbuh di utara. Dengan gunung-gunungnya yang memiliki hutan pinus dan cemara. Adapun binatang Serigala, rubah, jakal, hyena, beruang dan kambing liar yang berkeliaran di pegunungan. Gazelle yang sejenis dengan kijang, kucing liar dan anjing liar tersebar luas. Sedangkan, burung utama yang ada di negara ini adalah hering dan elang. Disana juga ada sebuah museum, yakni Museum Kabul.

Sebelum mengenal lebih jauh tentang Museum Kabul. Ketahuilah bahwa penduduk Afghanistan adalah campuran dari berbagai macam kelompok. Pasthun yang membentuk sekitar setengah dari populasi yang ada, sedangkan Tajik yang membentuk sekitar seperlima dari populasi. Kelompok etnis yang lainnya itu antara lain Hazara, Uzbek, Chahar Aimak dan Turkmen. Pastho yang merupakan bahasa Pashtun dan dari Persia adalah dua bahasa resmi dari negara Afghanistan, akan tetapi untuk bahasa lain juga dituturkan. Hampir seluruh warga Afghanistan adalah Muslim.

Kabul ialah kota terbesa, namun sebagian besar warga Afghanistan itu tinggal di daerah pedesaan. Para petani pun tinggal di desa-desa sepanjang sungai. Kaum perantau pun ikut tinggal di tenda-tenda dan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. hanya sedikit penduduk yang tinggal di pegunungan atau padang pasir. Tidak kalah pentingnya, bahwa Afghanistan memiliki tempat wisata yang sangat menarik, yakni Museum Kabul.

Museum Kabul sangat dikenal sebagai Museum Nasional Afghanistan atau terkadang dengan sebutan Museum Kabul. Museum Kabul merupakan dua bangunan yang terletak 9 kilometer sebelah barat daya dari pusat Kota Kabul. Museum Nasional Afghanistan ini pada tahun 2014 posisinya itu masih berada di bawah ekspansi besar yang sesuai dengan standar Internasional, dengan ukuran yang lebih besar lagi, dan taman sebelah untuk para pengunjung bersantai dan berjalan-jalan.

Koleksi yang terdapat di museum telah menjadi salah satu yang sangat penting di Asia Tengah dengan lebih dari 100.000 item sejak ribuan tahun yang lalu. Diawali dengan perang sipil pada tahun 1992, museum Kabul mengalami beberapa kali penjarahan yang mengakibatkan hilangnya 70 persen dari 100.000 item yang dipamerkan. Sudah sejak tahun 2007, sejumlah organisasi Internasional memberikan bantuan dalan memulihkan lebih dari 8.000 artefak, adapun yang terbarunya adalah patung batugamping dan Jerman. Ada sekitar 834 artefak yang dikembalikan oleh Britanja Raya pada tahun 2012, termasuk dengan Gading Begram dari abad pertama yang sangat termasyhur.

Museum ini awalnya dibangun pada tahun 1919 selama masa pemerintahan Raja Amanullah Khan. Koleksi asli tersebut resmi pada tahun 1922, pada saat pemerintah Perancis di Kabul menandatangani kesepakatan untuk melakukan kerjasama budaya dengan Raja Amanullah yang memberi mereka hak eksklusif untuk melakukan survei dan panggilan di Afghanistan untuk jangka waktu selama 30 tahun. Pada tahun 1973, ada seorang arsitek asal Denmark yang dipekerjakan untuk merancang gedung baru untuk museum, namun rencana tersebut tidak pernah terlaksana dengan mudah akibat ketidakstabilan politik.

Koleksi yang terdapat di dalam museum menjadi salah satu hal yang sangat penting di Asia Tengah dengan lebih dari 100.000 objek dari sekian lama hingga ribuan tahun yang lalu. setelah runtuhnya pemerintahan Presiden Najibullah dan selama awal perang saudara di awal tahun 1990-an, museum ini dijarah hingga beberapa kali sehingga mengakibatkan hilangnya 70 persen dari 100.000 objek yang sedang dipamerkan. Pada tahun 1989-nya Emas Baktria telah dipindahkan ke sebuah lemari besi bawah tanah di Bank Sentral Afghanistan.

Pada bulan Maret 1994, museum yang satu ini telah digunakan sebgai pangkalan militer, yang disambar oleh serangan roket dan sebagian besar museum itu hancur. Dari Kementerian Informasi dan Kebudayaan pada masa pemerintahan Presiden Rabbani memberikan perintah kepada 71 staf museum menyelesaikan katalogisasi objek-objek wisata yang tersisa. 

Antara tahun 2003 hingga 2006 ada sekitar $350.000 dihabiskan untuk melakukan perenovasian bangunan. Untung saja, masih banyak benda-benda yang sangat berharga yang masih tersegel dalam kotak logam dan dipindahkan untuk diselamatkan. Kemudian, diinventariskan pada tahun 2004 lalu. beberapa benda-benda arkeolog ditemukan di dalam brankas di Kabul. Sementara itu, ditemukan juga sebuah koleksi di Swiss.

Sejak tahun 2007, UNESCO dan Interpol  telah membantu dalam memulihkan lebih dari 8.000 artefak, adapun yang terbaru yakni patung batugamping dari Jerman dan ada sebanyak 843 artefak yang dikembalikan oleh British Museum pada bulan Juli 2012, termasuk dengan Gading Begram sejak abad pertama terkenal.

Pada tahun 2012 itu, ada sebuah firma arsitektur yang berasal dari Spanyol telah memenangkan kompetisi untuk desain baru Museum Nasional Afghanistan. Pekerjaan yag dimulai sejak tahun 2013 dengan tujuan untuk memperluas museum berdasarkan standar Internasional, dengan ukuran taman yang lebih luas lagi agar para pengunjung dapat leluasa bersantai dan berjalan-jalan.

Komentar