Bendungan Aswan di Selatan Mesir

Bendungan Aswan – Objek Wisata yang ada di Mesir tidak hanya meliputi peninggalan peradaban kuno, akan tetap juga meliputi wisata lainnya, yang merupakan buatan manusia. Karakteristik masyarakat Mesir yang tinggal di provinsi Aswan, secara fisik memang tampak berbeda. Dimana penduduk Aswan yang rata-ratanya itu memiliki kulit dan perawakan tubuh yang mirip sekali dengan penduduk benua Afrika lainnya, yakni berkulit gelap. Meski begitu, penduduknya ramah dengan para tamu. Justru kalau dilihat dari segi fisik, mereka lebih dekat dengan perawakan rakyat Sudan. Sedangkan rakyat Mesir yang tinggal di bagia utara negeri tersebut, rata-rata mereka berkulit terang, sebab sudah terjadi persilangan keturunan mereka. Saat berwisata ke kota Aswan Anda akan melihat sendiri bagaimana keramahan, perawan dan kulit penduduk disana.

Bendungan Aswan di Selatan Mesir

Bendungan Aswan yang merupakan salah satu bendungan yang terbesar di dunia. Bendungan Aswan ini terletak di dekat kota Aswan, Mesir. Dua dam yang membendung sungai pada titik ini. Keduanya itu merupakan Bendungan Tinggi Aswan yang lebih baru dan Bendungan Tinggi Aswan yang memerlukan waktu untuk pembangunannya selama 11 tahun. Bendungan tersebut baru dapat diselesaikan pada tanggal 21 Juli 1970. 

Tanpa dibendung, Sungai Nil akan banjir pada setiap tahunnya semasa musim panas sebab air dari Afrika Timur terus mengalir dan masuk ke sungai ini. Sebenarnya banjir yang terjadi itu dapat membawa banyak zat nutrisi dan mineral yang dapat membuat tanah di sekitar Sungai Nil menjadi subur dan ideal untuk dijadikan tanah pertanian. Bendungan Aswan benar-benar membuka ketersediaan areal pertanian hijau yang luas, sehingga dapat dapat membantu dalam peningkatan produksi pertanian Mesir.

Sering waktu dengan terus bertambahnya penduduk di sekitar sungai tersebut, munculah kebutuhan untuk dapat mengontrol air yang membanjir demi untuk melindungi tanah pertanian dan perkebunan.  Suatu ketika pernah terjadi, akibat dari banjir tersebut, membuat seluruh hasil panen pun habis terseret banjir. Sebaliknya, pada saat musim kering tiba dan tingkat air sungai  terjadi kekeringan dan kelaparan. Hingga pada akhirnya dibangunlah bendungan untuk beberapa tujuan baik, diantaranya adalah untuk dapat menanggulangi banjirnya sungai, menciptakan tenaga listrik dan menyediakan air irigasi untuk pertanian yang ada disana.

Kemudian, pada Januari 1960, dimulailah proyek pembangunan bendungan raksasa di Sungai Nil, Mesir. Bendungan yang diberi nama Bendungan Aswan ini merupakan salah satu program ekonomi yang terpenting bagi Presiden Mesir  pada saat itu, Gamal Abdul Naser. Rencana pembangunan Bendungan Aswan diumumkan pada tahun 1953 dan negara-negara Barat yang telah menyatakan kesiapan mereka untuk ikut serta dalam pembangunan proyek ini. Akibat dari nasionalisasi Terusan Suez oleh Gamal Abdul Naser pada tahun 1956 kemudian menyusul dengan adanya serangan dari Perancis, Inggris dan Israel terhadap Mesir, dari pemerintah negara Barat melakukan pembatalan bantuan mereka untuk menekan Mesir.

Pada kesempatan itu, Uni Soviet memberikan bantuan dana dan teknologi kepada Mesir. Bendungan ini juga memiliki tinggi 114 meter, dengan panjang 3600 meter dan memproduksi listrik sebesar 2100 megawatt. Selain itu juga, Bendungan Aswaja sangat membantu dalam pengairan pertanian Mesir. Banyak wisatawan mancanegara, maupun lokal yang menghabiskan hari libur mereka di sekitar lokasi Bendungan Aswan.

Suhu udara di Aswan rata-rata pada saat musim panas adalah antara 45c-60c, sedangkan diwilayah utara Mesir berkisar antara 29c-35c. Sehingga, dengan adanya perbandingan yang mencolok itu, waktu yang sangat ideal untuk brpergian ke kota Aswan terutama ke Bendungan Aswan adalah sekitar bulan September hingga Desember. Provinsi Aswan, juga memiliki karakteristik alam yang sangat romantis dan mempesona.

Komentar