Wisata Makkah Madinah Banyak Destinasi Menarik

WISATA MAKKAH MADINAH – Pada saat berada di Tanah suci, Makkah dan Madinah, disela-sela dalam melaksanakan ibadah haji atau umroh, jamaah dapat menyelipkan waktu untuk jalan-jalan ke sejumlah destinasi menarik yang mungkin selama ini kurang dilirik jamaah. Jadikan itu menjadi pilihan lain di luar tempat-tempat favorit dalam daftar tujuan citytour. Anda dapat jelajahi lebih banyak lagi berbagai tempat menarik di Makkah dan Madinah. Anda yang sedang menunaikan ibadah umroh atau haji silahkan untuk mengagendakan kunjungan ke destinasi baru yang selama ini luput dari perhatian kebanyakan jamaah.

Wisata Makkah Madinah Banyak Destinasi Menarik

Tujuan citytour favorit Wisata Makkah Madinah untuk kategori “ziarah luar” menurut istilah yang biasa digunakan oleh beberapa travel, tentu saja adalah Masjid Qiblatain, Masjid Quba, Jabal Uhud, kebun kurma, dan percetakan Mushaf Al Qur’an. Jika grup jamaah hanya memiliki waktu yang sangat terbatas, biasanya bus rombongan hanya cukup dengan melintas saja di Jabal uhud atau Masjid Qiblatain. Jadi, jamaah tidak perlu turun dari kendaraan, cukup dengan mengintip dari balik jendela bus, sambil mendengarkan cerita dari sang muthawif.

Jamaah haji bisa beribadah dengan khusyu sambil di sela waktu Wisata Makkah Madinah. Di Madinah, ada museum Madinah Al-Munawwarah yang menempati bangunan stasiun kereta api, yakni di lapangan gerbang Anbariya, tepatnya jalan keluar kota menuju ke Makkah lewat Dzulkhulaifah (Bir Ali). Tujuan museum itu telah berdiri pada tahun 1999 untuk melestarikan warisan dan benda-benda pada zaman purbalkala di kawasan Madinah. Di sana juga terdapat artefak dan benda-benda seni dari berbagai era berbeda seperti tembikar, peralatan rumah tangga, perhiasan dan foto.

Stasiun KA Madinah merupakan saksi bisu megaproyek jaringan kereta api Hejaz Railway yang telah menghubungkan Damaskus (Suriah) – Amman (Yordania) – Madinah (Saudi) yang dibangun pada masa pemerintahan Usmaniyah Turki di era Sultan Abdul Hamid II. Jalur KA yang pertama kalinya itu beroperasi pada tahun 1912 ini untuk mempermudah pelayanan jamaah haji. Tapi sayangnya, pada masa revolusi Arab jaringan rel KA tersebut terjadi kerusakan dan tidak terbangun kembali hingga sekarang ini. Era transportasi udara sudah sejak dekade 1970an turut menamatkan riwayat Hajaz Railway.

Selanjutnya giliran di Makkah, ada juga sejumlah tujuan favorit jamaah haji dan umroh, seperti Jabal Tsur, Jabal Nur, Jabal Rahmah, Arafah-Muzdalifah-Mina dan perternakan unta di kawasan Hudaibiyah, jalan raya Makkah-Jeddah. Pada umumnya waktu untuk berkunjung terlama itu saat di Jabal Rahmah dan peternakan unta. Ada pula di tempat-tempat lainnya, bus rombongan jamaah hanya melintas saja.

Pastinya selama Anda berada di sana ingin menyimpan lebih banyak lagi memori di Kota suci. Dan saatnya Anda bertandang ke beberapa destinasi wisata menarik berikut. Sebut saja dengan pabrik Kiswah, Museum Ka’bah dan Masjid Hudaibiyah. Di belakang Masjid Hudaibiyah tepat patokan Miqat untuk niat melaksanakan haji atau umroh terdapat reruntuhan masjid kuno yang telah menjadi saksi Perjanjian Hudaibiyah antara Rasulullah dan Quraisy pada tahun 6 Hijriyah.

Ada juga satu destinasi wisata di Makkah yang kurang dikenal oleh jamaah haji dan umroh dari Indonesia, yakni Museum Ka’bah. Museum ini letaknya berdampingan dengan pabrik kiswah, kain selubung Ka’bah berwarna hitam yang dikelilingi dengan hiasan kaligrafi ayat-ayat suci Al-Qur’an yang terbuat dari sulaman benang emas.

Museum Ka’bah terbuka bagi umum, namun untuk dapat masuk ke pabrik kiswah dan museum Ka’bah harus mengantongi surat izin kunjungan yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Arab Saudi di Jeddah. Pabrik kiswah yang berada di kawasan Jiyad, Makkah ini pertama kalinya memproduksi kiswah tahun 1931 hingga sekarang ini. pada sebelumnya, Saudi memperoleh pasokan kain kiswah dari Raja Farouq I Mesir yang dikirim melewati perjalanan darat pakai mahmal, tandu yang berhias indah.

Praktis sekali, hanya dalam waktu satu tahun pabrik dapat mengerjakan satu buah kiswah, yang digarap oleh para pekerja pria yang sangat begitu trampil merajut benang emas hingga sangat rapi. Masa proses perajutan tersebut membutuhkan waktu hingga empat bulan, namun untuk penyelesaian satu kiswah masih perlu waktu satu tahun. Pabrik kiswah ini bekerja dengan menggunakan teknologi computer, dari proses pemintalan benang hingga berubah wujud menjadi kain kiswah. 

Pada setiap tanggal 9 Dzulhijjah, ketika jamaah haji sedang wukuf di Arafah, kiswah yang lama harus diganti dengan kiswah yang baru. Adapun kiswah yang sudah tidak dipakai akan dipotong-potong, kemudian dibagikan kepada para pemimpin negara, yakni para raja atau presiden dari berbagai negara.

Di museum Ka’bah ini juga terdapat benda-benda historis mengenai tentang Ka’bah, yakni komponen Ka’bah pada zaman dahulu seperti tangga, kunci, tiang penyangga, pintu-pintu, kiswah yang terdiri atas kain luar yang berwarna hitam dan dalam berwarna hijau, ada juga benda logam pelindung Hajar Aswad berupa lempengan yang berbentuk oval.

Ada juga pemintal kain kiswah, kantong air yang terbuat dari kulit, sumur zamzam tempo dulu, beberapa batu dengan pahatan tulisan Arab, manuskrip serta Al-qur’an dengan tulisan tangan dari zaman ke zaman. Selain itu, dipamerkan juga tiang bekas penyangga ruang dalam Ka’bah dengan tinggi sekitar 14 meter dan tangga Ka’bah yang terbuat dari kayu yang sudah berusia lebih dari 400 tahun. Saatnya untu menjelajahi tiap sudut Makkah guna memperkaya khazanah wisata religi di Kota Suci.

Komentar