Jabal magnet, berbagai keajaiban dan mukjizat seolah tidak kunjung habis di Makkah dan Madinah. Setelah Ka’bah dan Masjid Nabawi kini Jabal Magnet.
Penasaran dengan cerita para jamaah haji maupun umrah yang menunaikan ibadahnya di tanah suci pada tahun-tahun sebelumnya mengenai tentang Jabal Magnet beserta keanehan yang terjadi pada mobil atau kendaraan yang melewati area magnet ini dapat bergerak dan melaju tanpa menyalakan mesin, serta pada data di telepon seluler juga bisa error, membuat beberapa jemaah haji atau umrah dibuat penasaran untuk membuktikan dan melihat sendiri fenomena misteri ini.
Jabal magnet memang benar penuh dengan misteri.
Penasaran dengan cerita para jamaah haji maupun umrah yang menunaikan ibadahnya di tanah suci pada tahun-tahun sebelumnya mengenai tentang Jabal Magnet beserta keanehan yang terjadi pada mobil atau kendaraan yang melewati area magnet ini dapat bergerak dan melaju tanpa menyalakan mesin, serta pada data di telepon seluler juga bisa error, membuat beberapa jemaah haji atau umrah dibuat penasaran untuk membuktikan dan melihat sendiri fenomena misteri ini.
Jabal magnet memang benar penuh dengan misteri.
Letak Lokasi Jabal Magnet di Madinah
Daerah Jabal Magnet yang dikenal oleh orang Arab dengan sebutan ‘Manthiqa Baidha’ atau perkampungan putih yang memiliki jarak tempuh lebih kurang 60 kilometer dari Kota Madinah. Saat di sepanjang perjalanan menuju ke kawasan Jabal Magnet, baik para jemaah haji ataupun umrah disuguhi dengan pamandangan perkebunan kurma dan hamparan bukit bebatuan. Adanya pemandangan ini pun semakin membuat para jemaah makin takjub dengan kebesaran dan keagungan ciptaan sang Khalik Allah SWT. Walau harus menempuh penjalanan yang jauh, tapi hal itu tidak membuat jemaah harus mengurungkan niat mereka untuk melihat keajaiban dan kebesaran Allah SWT ini.
Apa yang terjadi dengan kendaraan yang ada di jabal magnet?
Rasa penasaran dan keanehan Jabal Magnet sudah mulai terjawab dan terbayar ketika kenderaan yang membawa para jemaah haji atau umrah sudah memasuki ke area magnet berhenti dan supir pun mematikan mesin mobilnya tersebut.
Lalu, apa yang terjadi dengan kendaraan tersebut? Mengalami gerak dan melaju dengan sendirinya tanpa harus menyalakan mesinnya. Bahkan dalam jalan yang memiliki tanjakan pun terus melaju, sehingga membuat para jemaah dibuat heran dan takjub sambil mengucapkan kalimat “subhanaallah” dan “Allahu Akbar”.
Lalu, apa yang terjadi dengan kendaraan tersebut? Mengalami gerak dan melaju dengan sendirinya tanpa harus menyalakan mesinnya. Bahkan dalam jalan yang memiliki tanjakan pun terus melaju, sehingga membuat para jemaah dibuat heran dan takjub sambil mengucapkan kalimat “subhanaallah” dan “Allahu Akbar”.
Salah seorang jemaah haji yang bernama Taufik juga dibuat takjub saat melihatnya, sambil mengucapkan "Subhanallah, subhana ma khalaqta haza batatila subhana faqina azabannar," tuturnya sambil memuji kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Sementara itu Darwin Nasution Kepala MAN Panyabungan yang juga sebagai salah satu jemaah haji mengungkapkan, Sungguh Maha Benar Allah dan Maha Kuasa atas segala sesuatu yang diciptakan di dunia ini.
"Hal ini yang menambah keyakinan saya akan keagungan ciptaan Allah SWT dan Allah tidak sia-sia menciptakan sesuatu itu, sungguh tiada daya dan kekuatan kita, untuk terus memuja dan memuji kebesaran-Nya," ungkapnya.
"Hal ini yang menambah keyakinan saya akan keagungan ciptaan Allah SWT dan Allah tidak sia-sia menciptakan sesuatu itu, sungguh tiada daya dan kekuatan kita, untuk terus memuja dan memuji kebesaran-Nya," ungkapnya.
Fenomena Jabal Magnet secara Logika
Secara geologisnya mengenai fenomena yang terdapat di Jabal Magnet dapat dijelaskan dengan cara yang logika.
Sebab, kota Madinah dan sekitarnya itu berdiri diatas Arabian Shield yang sudah berusia 700-an juta tahun.
Pada kawasan jabal magnet itu berupa endapan lava ‘Alkali Basaltik’ (theolitic basalt) yang juga memiliki luas 180.000 km² yang sudah berusia muda yang muncul hingga 10 juta tahun silam dengan puncak intensitas 2 juta tahun silam.
Terdapatnya endapan lava yang memiliki sifat basa itu hingga muncul pada permukaaan bumi dari kedalaman 40-an km dengan melalui zona rekahan sepanjang 600 km yang dikenal sebagai: “Makkah-Madinah-Nufud Volcanic Line”.
Sebab, kota Madinah dan sekitarnya itu berdiri diatas Arabian Shield yang sudah berusia 700-an juta tahun.
Pada kawasan jabal magnet itu berupa endapan lava ‘Alkali Basaltik’ (theolitic basalt) yang juga memiliki luas 180.000 km² yang sudah berusia muda yang muncul hingga 10 juta tahun silam dengan puncak intensitas 2 juta tahun silam.
Terdapatnya endapan lava yang memiliki sifat basa itu hingga muncul pada permukaaan bumi dari kedalaman 40-an km dengan melalui zona rekahan sepanjang 600 km yang dikenal sebagai: “Makkah-Madinah-Nufud Volcanic Line”.
Komentar
Posting Komentar