Jembatan Jamarat Guna Lempar Jumrah Saat di Mina

Jembatan Jamarat, Jika melihat keistimewaan yang ada pada jembatan Jamarat ini, sudah tidak heran lagi jika proses pembangunannya itu sampai memakan anggaran yang begitu banyak yakni sebesar 4 miliar riyal Saudi Arabia atau setara dengan lebih dari 13 triliun rupiah. Umat muslim tentunya sudah tidak asing lagi dengan Jembatan Jamarat. Terlebih bagi mereka yang telah menunaikan ibadah haji atau umroh

Karena jembatan ini sangat populer sekali lantaran setiap tahunnya dilalui oleh para jamaah haji yang hendak melakukan pelemparan jumrah. 

Dari kasus kepadatan yang selalu terjadi tersebut Raja Abdullah juga memerintahkan agar ada penambahan dalam pembuatan terowongan dan jembatan agar kepadatan yang biasa terjadi dalam perjalanan dari Mina dapat terurai dengan Aman dan Lancar.


Jembatan Jamarat Guna Lempar Jumrah Saat di Mina



Setelah itu, harapan pun terwujud secara perlahan. perubahan sedikit demi sedikit yang terjadi di kawasan Mnsaril Haram menjadi saksi dari Raja Abdullah dalam masa pemerintahannya dikerajaan Arab Saudi. 

Adanya pembangunan jembatan Jamarat tersebut juga dengan maksud untuk mengurangi korban jiwa akibat berdesak-desakan saat sedang melaksanakan kegiatan melempar jumrah. 

Proyek ini dapat dikatakan proyek yang begitu besar karena membutuhkan anggaran yang telah di keluarkan itu mencapai 4 Milyar Riyal Saudi Arabia. Raja Abdullah yang meresmikan selesainnya jembatan pada tahap pertama ini pada tanggal 9 Dzulhijah 1427 H.

Jembatan Jamarat yang terletak di Mina, Arab Saudi. Pada musim haji tahun ini, kondisi Jamarat pastinya akan sangat ramai. Jembatan jamarat diperkirakan akan mampu menampung sekitar 5 jutaan jamaah untuk per harinya. 

Jamarat yang memiliki panjang kurang lebih 1 km dan terdiri dari 4 lantai. Ditambah dengan lantai dasar dan lantai yang berada di bawah tanah.

Kondisi Jembatan Jamarat saat ini 


Memiliki sebanyak 12 pintu keluar dan 10 pintu masuk pada tiap tingkatnya. Hal ini dimaksudkan agar antrean yang selalu terjadi oleh para jamaah haji tidak terlampau lama dalam proses melempar jumrah

Selain itu, disediakan pula beberapa pintu alternatif agar jamaah yang berasal dari arah yang berlawanan tidak akan terhalang. 

Sedangkan lantai yan terletak berada di bawah tanah jembatan ini dibangun khusus sebagai lantai darurat, untuk penempatan tim kesehatan, kendaraan ambulans, serta sebagai tempat penampungan kerikil-kerikil bekas lemparan jumrah. 

Yang lebih hebatnya lagi, seluruh bagian Jembatan Jamarat ini juga dilengkapi dengan kamera CCTV, yang ditempatkan di tiap-tiap sudut.

Tidak hanya itu saja, di tiap bagiannya juga ada penerangan yang memadai, alarm serta pengatur suhu ruangan AC. 

Melihat keistimewaan jembatan ini, tak heran ya jika proses pembangunannya sampai memakan anggaran sebesar 4 miliar riyal Saudi Arabia atau setara dengan lebih dari 13 triliun rupiah.

Pelaksanaan pelontaran jumrah di Mina dalam musim haji tahun ini mendapat perhatian khusus baik dari pemerintah Arab Saudi maupun pemerintah Indonesia yang merupakan negara yang memiiki jumlah jamaah paling besar di dunia. 

Para jemaah haji harus menaati segala peraturan baru yang terkait dengan dibangunnya jembatan jamarat yang baru di rencanakan akan terdiri atas empat tingkat. 

Pembangunan jembatan ini pada waktu tahap awal, hanya lantai dasar dan lantai satu yang sudah mendekati selesai. 

Jaminan yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi itu sendiri bahwa dua lantai tersebut akan berfungsi penuh sebelum pelaksanaan pelemparan jumrah pada puncak pelaksanaan musim haji yang diperkirakan baru akan berakhir pada Desember mendatang.

Para pekerja pembangunan jembatan jamaat masih melakukan sentuhan akhir dari dua lantai jembatan jamarat siang malam selama 24 jam. 

Dengan puluhan alat berat, “crane-crane” terlihat berjajar sementara truk-truk besar hilir mudik di lokasi

Tiga minggu menjelang digunakan oleh sekitar 2,8 juta jemaah haji dari seluruh dunia, pembangunan tahap dua lantai tempat melempar tugu (jumrah) di Mina, sudah hampir selesai. 

Tiga tugu yakni Ula, Wustha, dan Aqabah sudah terpancang kokoh yang terletak di lantai dasar dan menjulang sekitar 10 meter hingga di lantai satu.

Sasaran pelemparan yang dahulu berbentuk tugu kini dibuat bangunan berbentuk pipih (elips) sepanjang sekitar 30 meter. Sehingga, jemaah dapat melakukan peleparan tugu sambil berjalan dan tidak perlu merasa khawatir bahwa lemparannya tidak mengenai sasaran. 

Sementara, pengaspalan yang masih dilakukan di lantai dasar jalan dari dan menuju Jamarat terus dilakukan. Lebar tempat untuk melempar di lantai dasar kurang lebih mencapai 100 meter. 

Dengan begitu jemaah haji yang ada diperkirakan lebih leluasa dalam melakukan jumrah. 

Ada sebanyak lebih dari 10000 pekerja yang dikerahkan siang malam untuk menyelesaikan pembangunan pada tahap pertama jamarat, yakni di lantai dasar dan lantai satu dari empat lantai yang direncanakan.

Sebagai bagian untuk menghindari adanya penumpukan dan kemungkinan adanya kecelakaan yang dapat menimpa calon jamaah haji dalam melaksanakan ibadah melontar jumrah

Jika keseluruhan proyek tersebut selesai, jembatan jamarat empat lantai tersebut akan dapat menampung lebih dari tiga juta jemaah pada saat bersamaan. 

Dimana nanti pada lantai pertama jembatan itu sendiri akan memiliki dua pintu masuk, satu pintu yang dikhususkan untuk jamaah haji yang datang dari arah utara dan Souk al arab dam Jowhara, sementara pada pintu lainnya itu untuk jamaah yang datang dari arah selatan Mina, dan jalan King Faisal termasuk para pengguna jalur pejalan kaki di Mina.

Bagi para jamaah yang telah usai dalam melakukan lempar jumrah akan meninggalkan jembatan dengan melalui tiga jalur, pada jalur pertama dan kedua ke arah Mina, dan pada jalur ketiga bagi yang ingin melanjutkan ke arah Mekkah

Bangunan jembatan jamarat secara keseluruhan nantinya akan memiliki 10 jalur masuk dan 12 jalur keluar yang telah tersebar pada empat lantai dan bagian dasar bangunan. 

Bahkan pada bangunan jembatan jamarat ini juga akan dilengkapi dengan menggunakan dua buah landasan pendaratan helikopter (helipad) yakni untuk dapat mengantisipasi adanya kecelakaan dan mempercepat proses evakuasi.


Sistem Buka Tutup Jamarat

Meskipun bangunan baru yang terjadi pada jembatan jamarat itu di desain untuk lebih memudahkan seluruh jamaah dalam melakukan pelemparan, namun untuk mengatur alur perarakan sekitar 2,8 juta jamaah haji dari seluruh dunia yang akan melakukan pelemparan jumrah pada hari yang sama bukan merupakan hal yang mudah.

Dari pihak Pemerintah Arab Saudi juga telah mengeluarkan sistem peraturan baru termasuk pada jadwal waktu bagi jamaah haji menurut asal negaranya masing-masing, terutama untuk menghindari terjadinya penumpukan jamaah dan kecelakaan. 

Kajian penjadwalan jamarat telah dilakukan oleh berbagai elemen dalam pemerintahan kerajaan Arab Saudi yang dibantu para ahli dari berbagai universitas antara lain dari Universitas Ummul Qura Mekah, Insitut Kajian Haji Raja fahd, Mekah, dan juga dua universitas di Inggris dan Jerman yang memiliki pengalaman dalam menangani pesta olahraga semacam Olimpiade dan Piala Dunia. ikuti program nya Umroh Murah.

Dari hasil kajian itu dirumuskan pembagian gelombang pelemparan jamarat hingga menjadi enam gelombang dan pembagian serta pelaksanaan yang dilakukan melalui disiplin yang ketat. Bahkan untuk lebih memastikan atas keamanan para jamaah, pihak Direktur urusan Haji pada Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi akan melakukan pemberlakuan buka tutup untuk arus jemaah dalam pelaksanaan lempar jamarat.

Para pihak keamanan juga akan menurunkan para pasukan khusus sebanyak 9.000 pasukan yang akan mengamankan areal jamarat. 

Penjadwalan Jamarat tempat melempar Jumrah


Dalam peraturan yang telah dibuat dalam penjadwalan Jamarat hanya boleh dilakukan secara perkelompok saja. 

Ketika satu kelompok sudah masuk, maka untuk kelompok lainnya tidak boleh masuk menunggu semua kelompok pertama sampai selesai melempar

Untuk lebih memudahkan dan faktor keamanan para jemaah haji Indonesia agar melakukan pelemparan jumrah di lantai dasar Diimbau Kepada jemaah haji asal Indonesia agar melakukan pelemparan jumrah di lantai dasar untuk lebih memudahkan pengaturan dan faktor keamanan

Masih dalam kaitan yang sama pemerintah akan melakukan sosialisasi terhadap jemaah, bahkan dalam kunjungan ke Arab Saudi beberapa waktu lalu, Menag Maftuh Basyuni mewanti-wanti jemaah wajib agar selalu menaati segala peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah Saudi dan tidak perlu memburu waktu-waktu utama yang memang sudah disunnahkan.

“Jangan mengejar waktu-waktu yang memang di sunnahkan, lakukan hal-hal yang wajib saja agar keselamatan diri sendiri terjaga,” tegas menag.

jembatan ini baru akan selesai, jembatan Jamarat dapat diperkirakan mampu menampung sekitar 5 juta Jemaah haji/umroh banyaknya pada setiap harinya. Pembangunan pada tahap pertama telah di selesaikan dan siap untuk di gunakan.

Komentar