Berkunjung ke Laut Mati, Banyak sekali napak tilas dari jejak-jejak Rasul di tiga Negara yakni Mesir, Israel dan Yordania. Dengan begitu, tidak pelu khawatir bagi jamaah haji atau umrah yang ingin medalami pengetahuan atas pejuangan Rasul dan pejuang Islam lainnya di muka bumi ini. Selain itu, para pelancong lainnya juga dapat berkunjung ke tempat-tempat yang cukup menyenangkan sebagai pengisi sat liburan telah tiba. Salah satunya dengan berkunjung ke Laut Mati.
Seiring waktu dengan maraknya topik LGBT ke permukaan yang di picu oleh pengusaha undang-undang pekawinanan kaum sejenis oleh Parlemen Amerika beberapa waktu lalu, tempat ini kembali di sebut-sebut. Meskipun LGBT bukanlah hal yang baru. Namun, keberadaan kaum pencinta ini kembali menyeruak ke permukaan. Banyak yang berkunjung ke Laut Mati di Yordania.
Khusunya bagi umat Islam, keberadaan ini sudah sangat jelas jadi tidak perlu dipertentangkan benar atau tidaknya. Sudah jelas Allah menceritakan dan melarang hal ini dalam firman-Nya yang telah terangkum dalam kitab suci al-Qur’an. Tidak tanggung-tanggung lagi, Allah menjelaskan kejadian ini secara rinci dalam 12 surah dan 85 ayat karena kemurkaan Allah, kaum nabi Luth pun ikut di tenggelamkan ke dasar bumi paling dalam. Di tempat ini juga saat ini di sebut sebagai Laut Mati. Pelancong juga dapar berkunjung ke Laut Mati ini.
Sesaat setelah meninggalkan King Abdullah Bridge yang merupakan perbatasan antara Palestina dan Yordania, dapat menikmati sebuah restoran yang terletak di bibir Laut Mati untuk makan siang. Setelah lakukan itu, dapat menuju langsung menuju ke bawah untuk dapat merasakan sensasi mandi di air Laut Mati yang terkenal dengan air laut dengan kadar garam air laut biasa hanya mencapai 3% saja. Artinya setiap liter air Laut Mati memiliki kadar garam seberat 320 gram.
Mengapa di sebut dengan Laut Mati? Ada beberapa versi dalam penjelasan hal itu. Ada yang menyebutkan bahwa kadar garam yang tinggi tidak memungkinkan vegetasi apapun untuk dapat hidup di dalam air laut mati. Ada juga yang menyebutkan bahwa nama itu untuk dapat mengingat manusia bahwa tempat ini merupakan sebagai saksi sejarah akibat kemurkaan Allah terhadap hamba-hambanya yang tidak mengindahkan seruan utusan-Nya.
Keberadaan Laut Mati yang merupakan tempat di tenggelamkannya kaum Luth ini terletak antara perbatasan Yordania dan daerah Otoritas Palestina, saat ini masih dalam authoritas Israel yang merupakan titik terendah permukaan tanah yang ada di bumi. Berada di ketinggian atau kedalaman 429 meter di bawah permukaan laut dan memiliki kedalaman 304 meter. Dapat dibayangkan begitu dalamnya Allah mengubur kaum Nabi Luth yang mengindahkan pesan dan Larangan-Nya.
Dapat menimbulkan sensasi tersendiri saat mandi di Laut Mati. Para pengunjung harus selalu berhati-hati agar air dengan kadar garam yang tinggi jangan sampai mengenai mata karena akan mengakibatkan mata menjadi perih. Adapun sensasi lainnya yakni Terapung ! Yah, dengan kadar garam yang tinggi membuat siapapun yang mandi di laut tersebut tidak akan tenggelam.
Adapun sensasi lainnya, bagi para pengunjung juga dapat mandi dengan menggunakan lumpur yang diambil dari dalam laut untuk dapat digunakan sebagai “body masker” yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit kulit akan terasa lebih ringan dan segar. Jangan sampai terlupakan jika Anda memiliki kesempatan untuk mengunjungi Yordania, agar mampir untuk mengunjungi Laut Mati dan rasakan sensasi mandi sambil terapung diatas permukaan air laut dan mandi dengan lumpur.
Komentar
Posting Komentar