Berwisata Gurun Pasir ke Padang Badr

Gurun pasir padang Badr, Seluruh umat Islam pasti sudah mengenal Badr. Kalau mendengar kata Badr yang terlintas dalam pikiran yang pertama kali adalah perang Badr. Perang besar yang pertama kali terjadi setelah Rasulullah hijrah ke kota Madinah. Dimana pada saat kejadiaan perang tersebut di pertengahan bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah. Dimana pada saat itu pasukan muslim berhasil dalam memenangkan pertempuran mengahdapi jumlah musuh yang jauh lebih besar.

Berwisata Gurun Pasir ke Padang Badr

Perang Badr merupakan salah satu perang terpenting dalam sejarah awal Islam ini pun di sebut-sebut dalm Al-Qur’an. Tidak sedikit gambaran perang tersebut dalam ayat-ayat di surah Al-Anfal yang menceritakan perihal Perang Badr ini. Perang Badr ini terjadi di wilayah yang saat ini dikenal sebagai kota Badr. Sebuah kota yang kecil dengan jarak sekitar 256 kilometer dari Jeddah. Jarak ini dapat ditempuh dengan menyetir mobil selama 2.5 jam. Tapi, ada juga yang dengan menggunakan kecepatan hanya membutuhkan 130 kilometer saja. Disana dapat menikmti gurun pasir Padang Badr.


Banyak juga jamaah haji atau umrah yang berkunjung ke gurun pasir Padang Badr. Infrastruktur jalanan ke Badr, baik dari Jeddah maupun Madinah, sangat terjamin sekali. Jalanannya yang begitu luas dan mulus seperti kebanyakan jalan tol antar kota di Negara Saudi pada umumnya. Beberapa puluh kilo sebelum memasuki wilayah Badr, pada kiri kanan jalan akan didominasi oleh bukit-bukit pasir. Perbukitannya yang sangat landau sehingga terlihat membentuk padang pasir yang sangat begitu luas. Kota Badr mempunyai kontur berbukit-bukit.

Pada tepi di perbukitan yang berpasir halus tanpa kerikil dapat terlihat dari warnanya yang cokelat muda tanpa ada bintik-bintik hitam dari jarak jauh. Bintik-bintik hitam ini biasanya itu berupa hamparan bebatuan kerikil atau batu-bati biasa yang memiliki ukuran yang agak kecil dan sedang. Pemandangannya yang sangat luar biasa. Apalagi kalau sedang memasuki musim dingin. Angin bertiup sepoi-sepoi.

Saat menjejakkan kaki di atas pasirnya akan terasa empuk sekali. Lalu, begitu mendaki ke atas, kaki kita seolah-olah akan tersedot oleh timbunan pasir. Benar-benar tumpukan pasir yang membentuk bukit, bukan bukit beralas pasir. Sebaiknya berjalan-jalan dengan membuka alas kaki saja agar butiran pasit tidak ikut menyusup masuk dan langkah kaki pun tidak terlalu berat.

Setelah mencapai ke dataran bukit pasir yang agak tinggi, baru terlihatlah hamparan gurun pasir yang sangat luas. Tampak pula jalan-jalan raya yang berliku membelah gurun. Merupakan pemandangan yang cukup unik, yang belum tentu dapat dinikmati di banyak tempat.

Jika ingin mengunjungi Padang Badr di puncak musim dingin yang menyapa Negara Saudi, harus siap-siap menggigil karena kedinginan. Suhu guru pada saat di pertengahan musim dingin saat menjelang sore hingga malam hari akan turun menyentuh angka di bawah 10 derajat. Setelah puas dengan menikmati padang pasirnya, saatnya mencoba kota Badr. Dari area Padang Pasir tadi hanya memutuhkan waktu sekitar setengah jam saja untuk mencapai pemukiman penduduk di tengah kota dan mengunjungi makam para syuhada Badr.

Komentar