Merancang Liburan ke Petra Yodania

Petra Yordania, Meski seringkali dilanda konflik, namun kawasan timur tengah tetap saja menjadi salah satu destinasi favorit untuk wisatawan dari seluruh dunia. hal ini dikarenakan oleh sejarah, kebudayaan dan peradaban yang dimiliki oleh kawasan timur tengah yang merupakan salah satu wilayah di dunia yang memiliki banyak daya tarik yang dapat mengundang turis atau jamaah haji maupun umrah untuk datang. Bagi yang belum pernah berkunjung ke kawasan Petra, Yordania, saatnya atur jadwal untuk pergi berlibur kesana.

Merancang Liburan ke Petra Yodania

Petra Yordania merupakan komplek kota kuno yang memerikan tawaran sejuta pesona. Salah satu keajaiban dunia yang dulu pernah hilang, namun pada akhirnya dapat ditemukan kembali. Petra juga dikenal dengan nama Raqmu atau kerap sekali disebut sebagai ‘Kota Mawar’ sebab terdapat warna batu pahatan yang menyerupai bunga cantik tersebut.

Kota Tua Petra Yordania tidak akan terlihat secara kasat mata bila kita mencarinya di atas bukit. Suku nabatean sekitar pada tahun 312 SM memang sudah memikirkan cara agar dapat terlindungi dari serangan musuh dengan membangun kota di antara bukit-bukit yang berbatu cadas atau sand stone. 

Kawasan Petra terletak di tengah-tengah antara Teluk Aqaba dan Laut Mati dengan ketinggian kurang lebih 800 hingga 1.396 meter di atas permukaan laut, tepatnya itu di lembah pegunungan Edom, di sebelah timur dari Lembah Arabah. Komplek Petra memiliki luas kurang lebih sekitar 264 kilometer persegi. Oleh sebab itu, Bagi Anda yang ke tempat ini sebaiknya mempersiapkan diri menggunakan sepatu yang nyaman dan fisik yang prima, sebab kita akan berjalan cukup jauh.

Biasanya turis-turis Eropa dan Amerika menghabiskan waktu dua sampai empat hari untuk menjelajahi Petra. Banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi. Namun, hanya saja letaknya yang berjauhan, bahkan ada juga yang sampai di atas bukit dan harus dijangkau dengan cara menaiki seribu anak tangga. Jadi, Petra itu dinikmati sambil hiking.

Sepanjang perjalanan menuju ke gerbang utama Petra, pasti akan terlihat beberapa bangunan pembuka. Disana juga terdapat makam yang digunakan untuk memberikan  penghormatan yang terakhir pada bagian dari anggota suku tersebut. Gerbang Petra akan dimulai dengan adanya penampakan sebuah aliran sungaai dan bendungan kecil. Suku Nabatean memiliki kemampuan yang cukup tinggi dalam urusan pengelolaan air. Mereka telah membuat jalur khusus untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, mereka juga telah memikirkan pola aliran air agar terhindar dari banjir.

Kemudian, kita akan melihat Siq yakni sebuah jalan di antara celah sempit dua bukit bebatuan sepanjang hampir 2 kilometer. Sedangkan lebarnya itu hanya 2 meter. Bentuknya seperti batuan besar yang terbelah dua. Akses untuk bisa menuju ke Petra dengan melalui celah sempit ini, cukup hebat bukan. Mereka sudah memikirkan soal itu semua. Ini juga untuk pertahanan sangat bagus, sebab mereka dapat menguasai ketinggian.

Usai melalui jalan Siq tersebut, akan langsung bertemu dengan Treasury, ikon utama dari komplek Petra yang selalu menghiasi berbagai foto wisata. Tempat yang diberi nama Al Khazneh tersebut dipahat dari bukit utama dan sengaja di bangun untuk kuil atau makam. Bangunan yang eksotis ini memiliki tinggi 76 meter dan terdiri dari atas 6 pilar di bawah da nada enam pilar di atas. Diatas pilar tersebut ada kotak yang berbentuk gigi berjumlah 365. Ini sebagai tanda bahwa suku Nabatean telah mengenal jumlah hari sejak dulu.

Selain terdapat Treasury, Anda juga dapat menyusuri rumah-rumah kecil yang dihuni oleh penduduk Petra zaman dahulu kala. Rumah itu terlihat sangat sederhana, dipahat dengan seadanya saja, hanya berbentuk lubang kecil seperti gua, lalu di dalamnya itu ada ruangan-ruangan lain.

Ada juga teater Roma yang dibangun sejak era Romawi. Petra pernah dikuasai oleh Romawi, sehingga jasad-jasad yang telah disimpan di dalam makam sampai dengan simbol-simbol yang digunakan oleh suku Nabatean dibersihkan. Pihak dari Romawi pung mengalihfungsikan bangunan itu menjadi arena pengadilan dan lain sebagainya. Lalu diatas bukit terdapat biara yang telah dibangun oleh suku Nabatean. Untuk dapat mencapainya, kita harus berjalan kaki dahulu kemudian menaiki sekitar 1.000 anak tangga. Sebuah komplek yang bernama Royal Tumb juga terdapat di sana. Semuanya masli asli hasil dari pahatan suku Nabatean. Sungguh terlihat sangat indah.

Selain itu juga, pada sekitar bukit tersebut terdapat Gunung Harun. Para pengujung memiliki kepercayaan, bahwa di puncak Jabal Harun inilah, Nabi Harun meninggal dan dimakamkan oleh Nabi Musa. Pada abad ke-14M, sebuah masjid yang dibangun di sana dengan kubah yang berwarna putih yang terlihat dari berbagai area di sekitar Petra.

Komentar