Gulhane Park Bertabur Bunga Tulip Berwarna-warni

Gulhane Park - Wisata ke Turki tentu saja tidak akan lengkap tanpa menikmati pemandangan alamnya. Dengan mengikuti paket umrah pus Turki merupakan sebuah kesempatan yang sangat baik. Selain Anda dapat melaksanakan ibadah di Tanah suci, jalan-jalan pun dapat di agendakan ke Turki. Turki adalah salah satu tujuan plus yang terdapat di paket umrah. Banyak sekali orang Indonesia terutama para jamaah umrah yang berkeinginan mengunjungi Negara Eurasia ini. Turki memiliki banyak tempat-tempat bersejarah dan pastinya memiliki keindahan alam yang tidak akan kamu temukan dimanapun. Disana dapat melihat budaya Islam dan arsitekturnya yang uni. Salah satu spot yang menarik di Turki itu adalah taman. Tidak hanya memiliki masjid yang menawan, melainkan taman juga dapat menarik perhatian para wisatawan.

Gulhane Park Bertabur Bunga Tulip Berwarna-warni

Gulhane Park merupakan salah satu taman yang sangat terkenal di Turki. Di taman ini banyak sekali bunga tulip yang berwarna warni, cantik nan indah. Bunga tulip biasanya itu identik sekali dengan negara Belanda, maka sudah tidak heran lagi bahwa banyak orang yang mengira bunga ini berasal dari negeri kincir tersebut. padahal, bunga tulip itu benar-benar berasal dari Turki.

Setibanya di Gulhane Park Anda kan diperlihatkan bunga tulip segar berhamparan penuh dengan warna dan terlihat segar. Bunga tulip yang biasa dikenal berasal dari Belanda sebab hampir pada setiap tahunnya itu, Belanda selalu mengadakan Festival Tulip yang juga dihadiri oleh banyak sekali warga setempat hingga wisatawan. Maka hingga kini pun orang-orang lebih mengenal bunga tulip tersebut memang berasal dari Belanda.

Bunga tulip populer sekali di negeri Kincir, Belanda, dan bahkan menjadi salah satu ikon yang sangat penting di negara tersebut. Akan tetapi, bunga Tulip sebenarnya bukan saja dari Belanda melainkan dari Turki. Bunga tulip yang merupakan bunga nasional Turki. Motif-motif bunga tulip sudah sejak lama banyak digunakan dalam seni ornament Turki dan Persia. Turki jugalah yang pertama kalinya menanam bunga tulip di sebuah kebun milik Sultan Mehmed II yang saat itu masih berkuasa pada tahun 1451-1481.

Bunga tulip yang pada awalnya adalah bunga liar yang terdapat di daratan Asia Tengah, banyak tumbuh liar di kawasan Pamir dan pegunungan Hindu Kush dan stepa di Kazakhtan. Sebab keindahan dan kecantikannya yang dimiliki tulip mampu memikat Kerajaan Ottoman Turki, sehingga pada tahun 1080 mereka sudah memulai untuk membudidayakannya.

Kata tulip itu sendiri berasal dari kata dalam bahasa Turki, ‘Turban’. Dinamakan Turban karena tulip memiliki bentuk yang menyerupai dengan turban (penutup kepala) yang seringkali digunakan oleh para pria Turki. Sedangkan, untuk di negara Turki itu sendiri bunga tulip dikenal dengan sebutan nama ‘Lale’, yang juga merupakan bahasa Persia untuk bunga lili dan sangat dihormati sekali pada masa Ottoman dan Bizantium hingga dapat ditemukan dalam puisi dan benda seni ribuan tahun lalu.

Penguasa kekaisaran Ottoman yakni Sultan Sulaiman I pada tahun 1520-1566 yang dahulu dikenal sebagai penguasa hebat, filsuf, sastrawan dan pecinta kebun yang menjadikan tulip itu sebagai bunga resmi di istananya. Daftar varietas tulip itu sendiri diterbitkan pada tahun 1630, dimana pada saat itu tulip sedang dibudidayakan oleh Sultan Murad IV yang memiliki kekuasaan pada tahun 1623-1640.

Kemudian, untuk masa kejayaan tulip di Turki telah mencapai puncaknya kala Turki masih dipimpin oleh Sultan Ahmed III yang memiliki kekuasaan pada tahun 1703-1730. Pada di masa-masa itu juga Turki sangat dikenal sebagai ‘Lale Devri’ alias ‘Era Tulip’. Sultan Ahmed III sangat mencintai bunga-bunga tersebut hingga membuat aturan yang tegas bagi perdagangan bunga Turki. Siapa saja warga yang memperjual belikan bunga tulip akan dikenai hukuman dengan cara diasingkan. Pada era itu pula, harga tulip masih melonjak tinggi.

Pada masa itu juga, istana Sultan memiliki sebuah dewan khusus untuk dapat membudidayakan bunga-bunga tulip. Seorang Turki sebagai Dewan khusus dan juga sebagai kepala perangkai bunga istana yang memiliki tugas untuk memberikan nilai pada kualitas berbagai jenis bunga tulip dan memberikan nama yang indah dan puitis bagi bunga-bunga itu antara lain dengan nama “Matchless Peaerl, Thoses that burn the heart, Inccreaser of Joy, Rose of colored Glass, Star of Felicity, Big Scarlet, Diamond Envy, or Light of the Mind”.

Bunga tulip yang sudah memenuhi standar dari ukuran yang tinggi dan kerampingan kelopak bunganya, bentuk helaian kelopaknya yang lancip dan jarak antar helainya yang sempit. Pada helaian kelopaknya itu harus halus tapi kuat, satu warna, ukuran yang lebar dan panjangnya yang pas. 

Karena kecantikan yang dimiliki bunga tulip, kemudian mulai populer dan pembudidayaannya terus merambah ke daerah-daerah lain di sekitaran Asia Tengah, seperti Rusia, Krimea dan pesisir Laut Hitam. Kepopuleran itu juga terjadi sebab bunga tulip seringkali mendapat sanjungan dalam berbagai puisi yang berjudul “Tulip Bunga Surga”. Untuk selanjutnya, pada abad ke-13 keindahan bunga tulip dijadikan penggalangan syair oleh beberapa penyair sufi. Hingga akhirnya pada tahun 1500-an, bunga tulip sudah mulai diperkenalkan ke Austria (Eropa Timur) yang pada saat itu masih dibawah kekuasaan Turki Utsmani.

Menikmati keindahan alam yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang berhamburan dapat dijadikan sebagai kenangan indah yang takkan terlupakan. Kita menghidupkan kembali optimisme masa depan sebagaimana bunga-bunga indah yang tumbuh dan bermekaran setiap tahunnya. Hidup memang dipenuhi dengan warna, dan begitulah harus selalu kita jalankan setiap waktu. Datanglah ke Turki untuk menghirup udara segar dan melihat pemandangan bunga-bunga indah di Guhane Park, Turki. Lepaskan segala beban dan penat dengan warna-warnanya yang tidak akan pernah merasa bosan.

Komentar