Laut Merah Mesir Saksi Fir’aun dan Nabi Musa

Laut Merah Mesir - Mesir tidak hanya terkenal dengan Piramida, Sphinx atau masjid kuno yang indah saja. ternyata, Mesir juga memiliki keindahan yang lainnya dan sangat luar biasa di perairan biru Laut Merah. Disana Anda dapat melihat langsung kecantikan alam bawah laut. Terumbu karang yang berbeda di Laut Merah merupakan terbesar nomor dua di dunia. Dengan panjang laut mencapai 1.900 kilometer. Selain itu, memiliki lebih dari 1.000 spesies invertevrata dan 200 jenis karang dan lunak. Keberadaan laut ini ada di antara Asia dan Afrika yang membentang sepanjang 2.250 kilometer dengan cara melewati beberapa negara dan Mesir satu di antaranya, laut merah bener-benar membuat takjub dengan lautnya yang sangat biru dan bening.

Laut Merah Mesir Saksi Fir’aun dan Nabi Musa

Di sepanjang Laut Merah Mesir itu terdapat beberapa kota dan jaraknya yang paling dekat sekali dengan Kairo yakni Ain El Sokhna, dengan jarak sekitar 150 kilometer. Namun, pantai yang ada di kota resor ini biasa saja dan kurang menarik. Adapun Sharm El Sheikh yang juga merupakan kota yang berada di pantai Maut Merah Mesir. Kota ini juga sangat terkenal sekali dengan keindahannya dan menjadi kota tujuan wisata. Sharm El Sheikh jaraknya dekat dengan Gunung Sinai tapi lumayan agak jauh sekitar 600 kilometer dari Kairo.

Di sekitar 480 kilometer sebelah timur kota Kairo tepatnya di sisi selatan Laut Merah Mesir ada kota Hurghada. Hurghada itu sendiri merupakan destinasi wisata favorit orang Rusia dan Eropa Timur. Tidak heran jika ada beberapa maskapai penerbangan Eropa melayani jalur penerbangan langsung ke Hurghada. Ada juga juga maskapai yang memberikan layanan dari Kairo ke Hurghada yakni Egypt Air. Kemudahan akses transportasi ke Laut Merah Mesir dan kota-kota yang ada disekitarnya memang menjadi hal yang terpenting untuk menarik minat wisatawan asing.

Di zaman yang sudah serba canggih dan logis yang seperti sekarang ini, kisah-kisah yang telah diceritakan dalam kitab suci Al-Qur’an termasuk mukjizat-mukjizat yang diturunkan langsung kepada wali Allah dipertanyakan kebenarannya. Bukan dalam ragka  mengingkari segala firman Allah SWT, akan tetapi lebih kepada pencarian kebenaran. Teknologi yang sudah semakin canggih dan modern ini membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah, dari yang tidak masuk akal menjadi terang dan penuh penjelasan empiris baik secara teori keilmuwan maupun fakta-fakta nyata.

Sebagai salah satu contoh  penemuan kerangka kapal yang telah diduga bahtera Nabi Nuh yang menggemparkan dunia. Teori-teori yang dilemparkan ke publik sangat detail sekali dan masuk akal serta terukur. Tidak kalah hebohnya, penemuan artefak-artefak kuno serta tulang belulang di dasar laut merah yang diduga adalah peninggalan dari balatentara Fir’aun yang tenggelam ketika ia mengejar Nabi Musa dan para umatnya.

Seorang Arkeologi yang bernama Ron Wyatt pada akhir tahun 1988 memberikan pernyataan bahwa dirinya itu telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno yang berada di dasar Laut Merah. Menurut dia, mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Pharaoh yang telah tenggelam laut merah pada saat digunakan untuk mengejar Musa dan para pengikutnya. Selain itu, ada beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama dengan para krunya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda yang masih ditempat yang serupa.

Dalam melakukan pencarian ini dan menemukan sesuatu tentunya akan semakin memperkuat dugaannya mengenai hal tersebut. Sisa-sisa tulang belulang itu merupakan bagian dari kerangka para tentara Pharaoh yang tenggelam di Laut Merah Mesir. Ada juga suatu benda yang tidak kalah menarik perhatian yakni poros roda dari salah satu kereta kuda yang kini keseluruhannya itu telah tertutup ileh batu karang, sehingga untuk sekarang ini sulit untuk dijelaskan lebih detail lagi.

Untuk lokasi penyebrangannnya itu diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba. Kedalaman maksimum perairannya itu ada di sekitar lokasi penyebrangan yakni 800 meter di sisi kea rah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sedangkan, di sisi utara dan selatannya itu merupakan lintasan penyebarangan (garis merah) dengan kedalamannya itu mencapai hingga 1500 meter. Lebar lintasan Laut Merah Mesir yang terbelah diperkirakan 900 meter.

Bayangkan berapa besar daya atau tekanan yang dibutuhkan untuk dapat membelah air laut hingga selebar mungkin dengan memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak yang dimiliki 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata-rata hingga mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama, mengingat para pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah yang ada ada jumlahnya itu hingga ribuan. Kalau menurut perkiraan yang ada, jaraknya mencapai 7 kilometer, dengan para pengikut Nabi Musa yang jumlahnya diperkirakan sekitar 600.000 orang dan waktu tempuh untuk menyebrang laut tersebut sekitar 4 jam.

Laut Merah Mesir kini sudah banyak dikunjungi oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Tidak hanya meninggalkan sejarah dan peninggalan yang ada melainkan menambah ilmu dan pengetahuan kita akan sejarah di zaman dahulu kala. Di sana tidak perlu khawatir, Anda juga dapat menikmati bawah Laut Merah yang ternyata airnya itu sangat biru dan jernih tanpa harus menyelam.

Komentar