Masjid Umayyah Damaskus – Masjid yang berdiri megah di jantung Kota Damaskus merupakan salah satu tempat ibadah untuk umat Islam tertua yang ada di dunia. Masjid ini juga merupakan hasil cipta, karsa dan karya dari Al-Walid, salah satu khalifah pada Dinasti Umayyah yang direalisasikan terhadap sebuah bangunan. Keindahan yang ditampakkan dari kubah masjid dan tiga menara yang menjulang tinggi ke langit Damaskus sangat jelas terpancar. Menabrak kelaziman, menara pada Masjid Umayyah yang berjumlah ganjil yakni tiga. Ternyata, jumlah tersebut memiliki latar belakang sejarah. Pada awalnya, bekas bangunan Gereja St John Baptist Basilika itu terdapat dua buah menara. Dimana keduanya itu berfungsi sebagai penunjuk waktu, lonceng di siang hari dan kerlipan lampu di malam hari membuat masjid semakin terlihat indah. Menara itu salah satu ciri khas bangunan Romawi. Kedua menara tersebut merupakan peninggalan bangunan gereja ini terdapat pada sisi barat dan timur.
Al-Walid terus mempertahankan kedua menara yang bertengger di bangunan bekas gereja tersebut. hal itu dilakukan olehnya hanya untuk mempertegas wibawa dan kemegahan yang terdapat pada masjid, ia pun akhirnya membangun kembali sebuah menara di sisi utara pada pelataran masjid, yakni tepatnya di atas Gerbang al-Firdaus. Pada pengupayaan itu ditandai sebagai pembangunan pertama menara masjid dalam sejarah Islam. Menara tersebut juga bisa disebut dengan menara utara Masjid Umayyah Damaskus. Masjid umayyah ini sudah beberapa kali direnovasi dan diperbaiki akibat dari kebakaran, pada tahun 1069, 1401 dan 1893.
Proses awal pembangunan Masjid Umayyah Damaskus sudah di mulai sejak 87 H/705 M dan selesai pada 96 H/14 M. Biaya pembangunan yang digunakan berasal dari pajak lahan pertanian (kharaj) yang dipungut oleh pemerintahan Dinasti Umayyah. Pembangunan masjid terbesar pertama di abad ke-8 M itu telah melibatkan para seniman dan tukang bangunan dari berbagai negeri, seperti India, Persia, Bizantium, Mesir dan Afrika Utara. Pada awalnya masjid umayyah ini bediri di atas lahan dan panjang 157 meter dan lebar 100 meter serta terdiri atas dua bagian utama. Bagian halaman yang menempati hampir separuh area masjid dan dikelilingi serambi yang melengkung.
Panel marbel dari tahun 1893 diaggap telah merusak mozaik awal Masjid Umayyah. Meski demikian, beberapa mozaik asli dari abad kedelapan Masehi ini masih bisa dilihat langsung di masjid ini. akibat dari konflik Suriah pada beberapa tahun terakhir, efek dari bombardier artileri berat, yang pada beberapa tahun lalu mendapat serangan yang luar biasa dari rezim Assad. Kemudian, untuk kedua kalinya, masjid bersejarah ini menajdi sarannya juga. Sehingga, aksi brutal atas Masjid Al-Umawi tersebut memicu reaksi keras dari cendikiawan Muslim. Mereka yang telah tergabung di Persatuan Ulama Syam memprotes tindakan tersebut. Assad secara resmi menyadari bahwa kesalahannya itu dan memerintah Gubernur Aleppo yakni Muhammad Wahid Aqqad, akan segera merenovasi kerusakan.
Komentar
Posting Komentar