Menyaksikan Kemegahan Kota Alexandria Mesir

Kota Alexandria Mesir – Jika Anda merupakan salah seorang arkeolog, sastrawan, ilmuwan, ahli medis atau spiritual, maka Mesir juga merupakan salah satu solusi untuk dapat mengoptimalkan spesialis yang tengah Anda geluti tersebut. Namun, jika Anda seorang pelancong atau penggemar jalan-jalan atau pariwisata, negeri Kinanah itu akan sangat pas untuk Anda jadikan sebagai berpetualang ria. Mulai dari spinx, piramid, makan para nabi dan ulama, mumi Fir’aun, masjid-masjid yang sudah berusia ribuan tahun serta sebagai aksesoris peradaban yang lainnya, agar semakin melengkapi perjalanan Anda ke Delta Nill itu. Mesir terkenal dengan arkeologi dan aset-aset bersejarahnya, selalu saja mengundang perhatian para pelancong mancanegara dan lokal untuk terjun langsung menelusuri bukti-bukti dari peradaban itu. 

Menyaksikan Kemegahan Kota Alexandria Mesir

Mulai dari ceceran impresium Romawi, Persia, Islam dan modern yang hingga saat ini dapat ditemukan  di negeri Fir’aun ini. kita juga diingatkan dengan film Hollywood yang berjudul Alexander yang dibintangi oleh Collin Farrel sebagai Alexander dan Angelina Jolie sebagai ibunya. Alexandria adalah kota terbesar kedua yang ada di Mesir setelah Kairo. Kota Alexandria Mesir ini juga menjadi salah satu kawasan wisata favorit rakyat Mesir dan mahasiswa Indonesia. Alexandria letaknya tidak terlalu jauh dari Kairo sehingga menjadi alasan mereka seringkali berkunjung kesana.

Itu mungkin saja sekelumit prolog yang sangat menarik untuk kita bahas mengenai tentang Kota Alexandria Mesir agar dapat dijadikan referensi bagi kita semua. Sebab banyak juga wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut. Untuk menambah ilmu dan pengetahuan mereka. Sejenak kita ke sebuah kota yang terletak di ujung utara negeri Seribu Menara. Dimana kota tersebut bernama Alexandria atau orang Mesir serinkali menyebutnya Iskandariah.

Kawasan yang terletak di tepian pantai itu pertama kali dibangun oleh Alexander The Great yakni Iskandar Zulkarnain. Dari imperium Romawi pada tahun 332 Sebelum Masehi dan hingga saat ini kawasan itu dihuni oleh sekitar 3.341.000 orang lebih. Seorang arsitek sangat berjasa sekali dalam merenovasi kota tua ini, dia bernama Denokrates berasal dari Yunani. Atas kemegahannya itulah, Alexandria dijadikan sebagai ibukota Mesir selama 1000 tahun. Dari sejak itulah kota ini terus mengalami masa-masa keemasannya, tidak heran kalau banyak sekali aset-aset kebudayaan kuno yang menumpuk disana.

Perjalanan mulai dari Kairo menuju ke Aleandria sendiri telah memakan waktu selama 3 jam dengan menggunakan kendaraan mobil kecepatan 70 kilometer perjam. Sarana dan transportasi umum banyak ditemui disana seperti kereta api dari stasiun. Alexandria dengan biaya yang cukup ekonomis hanya 25 Le atau Rp 50 ribu untuk gerbong ekonomi. Berwisata ke Alexandria tidak hanya saja memandang keindahan pantainya yang menjadi tujuan wisata, namun kaya akan banyak tempat-tempat yang bersejarah yang sangat bernilai mulai dari perpustakaan dan univeritas Alexandria, benteng Qeitbey, café-café pinggir pantai, makam orang-orang bear dan hotel berbintang.

Menurut sejarah yang ada, perpustakaan Alexandria didirikan pada abad ke-3 Sebelum Masehi pada masa pemerintahan Ptolemeus II dari Mesir. Perpustakaan ini dulunya juga pernah menjadi perpustakaan terlengkap di dunia pada waktu itu dengan jumlah perbendaharaan bukunya yang mencapai hingga 400.000. Namun, pada abad ke-3 hingga abad ke-6 Masehi perpustakaan ini musnah akibat dari pertikaian dalam negeri antar umat Yahudi, Kristen dan agama-agama lainnya. diduga bahwa ekspansi yang dilakukan oleh Julius Caesar dari Yunani terhadap Mesir ikut berpengaruh terhadap musnahnya perpustakaan. Keadaan seperti ini hampir serupa dengan kondisi Baghdad yang diserang oleh Jengis Khan dari Mongolia pada masa kekhalifahan keilmuwan Baghdad pada tahun 2003 yang lalu oleh Amerika.

Perpustakaan Alexandria dibuka kembali oleh pemerintah Mesir pada bulan Oktober 2002 lalu dengan menggunakan arsitektur bangunan yang lebih menarik lagi. Di dalamnya juga dilengkapi dengan banyak komputer dan jaringan internet yang telah dihubungkan dengan perpustakaan-perpustakaan besar di dunia. selain itu, para wisatawan juga akan dimanjakan dengan adanya peninggalan-peninggalan kuno Mesir dan kawasan Mediterania. Untuk biaya masuknya pun termauk murah, hanya senilai 3 Le atau sekitar Rp 6000 untuk turis dan bisa mendapatkan kartu perpustakaan, baik untuk para pelajar dan mahasiswa yang sekolah di Mesir.

Di Alexandria kita juga akan disajikan dengan kemegahan benteng Qeitbey yakni benteng saksi bisu atas peperangan bangsa Arab dan Israel pada kurun waktu tahun 60-an silam. Keindahan yang dimilikinya dapat dilihat dengan posisi benteng yang agak menjorok ke laut Mediterania. Tidak hanya kawasan wisata saja, akan tetapi juga ada makam seorang ulama yang sangat terkenal di kalangan pesantren salaf di Indonesia. Salah satunya itu adalah Imam Bushairi sebagai pengarang kitab Burdah yang dimakamkan di dekat kawasan perpustakaan Alexandria, sekitar 10 menit untuk perjalanan dari perpustakaan menuju makam.

Selain keindahan pantai Alexandria dan kepadatan aktivitas yang dilakukan disana, Anda juga dapat berkunjung ke Montazah Garden. Di taman yang seluas 115 yard itu, pengunjung juga bisa menyaksikan lengkungan pantai utara benua Afrika yang sangat menakjubkan itu. Tidak saja memperoleh eksotika pantai, di tamannya yang dikelilingi dengan tembok yang membentang dari timur, barat, selatan serta pantai utara itu, disana Anda juga bisa singgah dan bercengkrama di istana yang bernama Salamlek dan Haramlek

Dimana bangunan itu merupakan peninggalan Raja Fuad yang diselesaikan pada tahun 1932 Masehi. Terpaan angin yang mendayu-dayu di Montazah Park itu kerap sekali menjadi magnet bagi para pelancong mancanegara dan pribumi tiap kali mampir ke kota Alexandria.  Alexander memerintah hanya selama 13 tahun, dunia pun mengakui kebesarannya. Dalam setiap peperangannya  yang selalu menyertakan seorang ilmuwan untuk mengabadikan segala sesuatu yang ia lakukan.

Tidak hanya objek keduniaan saja, tour Anda juga akan semakin syahdu jika disempatkan untuk menyinggahi makam Nabi Daniel As dan masjid. Begitu juga Masjid Al-Abbas Al-Mursi yang memiliki kubah sebanyak empat yang menjulang ke angkasa dan sekarang ini telah menjadi corong tertinggi di kota Alexandria. Jika Anda telah sampai di Mesir hanya dengan merogoh kocek sekitar 50-60 pound Mesir, Anda sudah dapat menjajaki kemegahan dan menyaksikan kesibukan kota Alexandria dari dekat.

Komentar